Dewi perempuan cantik yang bernasib malang itu harus rela tubuhnya di semayami Genderuwo selama 4 tahun lamanya, Genderuwo tersebut bersemayam didalam dirinya ketika Dewi hendak di gagahi oleh lelakinya di hutan belantara tempat genderuwo bersarang. sampai suatu hari teman dekatnya Dewi menyadari ada yang janggal dengan tingkah lakunya Dewi yang seringkali melamun seorang diri. Dari situlah. Wini memutuskan membawa Dewi ke tempat paranormal yang biasa dirinya sambangi. Apakah Dewi akan mampu menjalani hidupnya kembali seperti sediakala?, atau mungkin Dewi malah terbawa ke alamnya Genderuwo.
Perempuan cantik bernama Dewi. Memiliki pacar yang teramat sangat temperamental.
Seringkali Dewi mendapatkan perlakuan kasar dari pacarnya tersebut.
Namun dirinya tetap saja mempertahankan pria tersebut. Itu semua bukan tanpa alasan, Dewi melakukan hal tersebut karena ingin terkenal dalam bidang Keartisannya.
Dirinya bercita-cita ingin menjadi penyanyi Solo terkenal melalui Irfan yang saat ini menjadi pasangannya.
Irfan dikenal olehnya biasa menobatkan siapapun menjadi Artis terkenal.
Maka dari itu. Dewi berniat menjadikan Irfan sebagai jembatannya menuju Karier yang cemerlang dikemudian hari.
Namun ternyata, Dewi hanyalah menjadi pelampiasan nafsunya Irfan saja.
Sudah beberapa kali. Irfan mencoba memperk*sanya. Namun selalu gagal, karena Dewi selalu nemberikan perlawanan kepada dirinya.
Sampai suatu hari. Dewi diajak oleh Irfan ke daerah jawa tengah dengan berkelik ada acara besar, yang akan menampilkan Dewi bernyanyi langsung di panggung tersebut.
Jelas. Dewi girang bukan kepalang mendapat ajakan seperti itu dari sang kekasih.
"Hari rabu besok. Akan ada acara besar di Solo. Apakah kau berminat untuk mengisi acara tersebut dengan bernyanyi? " tanya Irfan kepada Dewi.
"Acara besar!. Apakah kau yakin akan menampilkanku didalam acara tersebut sayang?. " tanya Dewi kepada kekasihnya.
"Ya... Kalau kau bersedia. Aku akan mengajakmu kesana dan mencoba menampilkanmu untuk bernyanyi, satu atau mungkin dua lagu saja di acara tersebut. Apakah kau tertarik dengan tawaranku?. " tanya Irfan memastikan.
Mendengar tawaran dari sang kekasih. Raut wajah Dewi langsung berubah drastis seketika menjadi lebih bersemangat dari sebelumnya.
"Seriusan kamu mau mengajakku dan menampilkanku di acara itu. Sayang! " Seru Dewi memastikan.
"Apakah Aku terlihat sedang berbohong?. " jawab Irfan seolah tak mencerminkan sesuatu yang tengah dirinya rencanakan.
"Wah kalau memang benar aku mau di hdirkan di atas panggung. Tentu saja aku dengan senang hati sangatlah bersedia Sayang. " ucap Dewi dengan penuh semangat membaranya.
"Ya sudah kalau begitu. Persiapkanlah fisik dan kualitas suaramu. Janga sampai kau membuatku malu di acara disana nantinya. " ucap Irfan memberikan sedikit gretakan kepada Dewi.
**
'Apakah diriku ini sudah siap berdiri diatas pangung megah dengan menyanyikan sebuah lagu. Aku merasa ragu' gumam Dewi di sela-sela mandi sorenya.
'Aku tidak boleh mengecewakan Irfan. Dia harus melihatku menyanyi dengan disaksikan banyak orang. ini sudah menjadi cita-citaku sejak dulu! " seru Dewi didalam hatinya yang sangat bersemangat dengan tawaran kekasihnya.
Di lain harinya. Dewi bersama dengan Irfan kemudian melakukan perjalanannya dengan menggunakan mobil Pribadinya Irfan menuju kota Solo dari kota Cirebon tempat mereka berada.
Sebelum kebrangkatan. Dewi tak menaruh curiga sedikitpun kepada pacarnya tersebut.
Walaupun sikap dingin selalu diperlihatkan oleh Irfan kepada pacarnya itu. Namun Dewi merasa semua sikap tersebut sudah sering diperlihatkan oleh Irfan kepada siapapun.
Namu kali ini. Sikap Irfan yang sedikit lebih dingin itu menyimpan rencana busuk yang akan dirinya lancarkan kepada Dewi.
Tepat dipukul 18.30 mereka berdua telah tiba di suatu hutan yang sangat gelap gulita. Hutan tersebut dinamai oleh warga sekitar ialah Alas Roban.
Isu yang beredar. Hutan tersebut menyimpan banyak rahasia spiritual. Tak sedikit orang, kerap kali melihat berbagai kejadian aneh ditempat tersebut.
Dewi bersama Irfan malah tak mengalami hal aneh yang biasa dirasakan oleh pengguna jalan lainnya.
Namun hal aneh tersebut malah terjadi kepada Irfan. Dirinya tanpa segan mengajak Dewi masuk lebih dalam kedalam jalanan kecil yang mengarah masuk kedalam hutan yang cukup lebat.
Dewi yang merasa ada yang aneh dengan kekasihnya itupun langsung mencoba menegurnya dengan halus.
"Sayang. Mengapa kita masuk jauh kedalam hutan ini. Bukankah seharusnya kita mengikuti jalan raya sebelumnya ya?. " tanya Dewi mengurangi rasa penasarannya.
"Lebih baik kamu diam saja. Aku yang lebih tau dengan jalan menuju lokasi. " ucap ketus Irfan menjawab pertanyaannya Dewi.
Dewi langsung diam tak bergeming mendapati jawaban ketus dari kekasihnya itu.
Namun tetap saja Dewi masih penasaran. Mau kemana Irfan membawa dirinya jauh dari jalanan Raya. Karena jalanan yang saat ini tengah di lalu oleh Irfan itu bukanlah jalanan Aspal, melainkan jalan tanah yang terlihat tidak biasa dilalui oleh Mobil.
Tak lama kemudian Irfan malah memberhentikan mobilnya dengan tiba-tiba.
"Kenapa berhenti disni? " tanya Dewi dengan polosnya.
"Argh... Mobilnya tiba-tiba mogok. Aku mau keluar dulu mengecek keadaan mesinnya" ucap Irfan sambil membuka pintu.
Dari pada harus menunggu didalam mobil. Dewi kemudian memutuskan untuk ikut menemani kekasihnya yang akan mengecek keadaan mobil yang mogok tersebut.
Dengan menyalakan lampu senter dari ponselnya. Dewi menghampiri Irfan sambil bertanya kepadanya.
"Gimana mobilnya?. Apakah bisa dibetulkan?. " tanya Dewi kepada kekasihnya.
"Nampaknya mobil ini kepanasan deh mesinnya. Mungkin kita harus menunggu mesinnya sedikit lebih adem. " ucap Irfan memberikan alasan kepada Dewi.
"Menunggu!. Apakah kau yakin akan menunggu ditempat seperti ini?. " tanya Dewi memastikan.
"Ya mau bagaimana lagi. Kalau kau mau duluan yasudah sana jalan kaki saja. Biarlah aku disini seorang diri." ucap Irfan seolah tak memperdulikan kekasihnya.
"Sebegitu teganya kah kau menyuruhku berjalan ditengah hutan belantara seperti ini?. " ucap Dewi seolah tak percaya dengan suruhan kekasihnya.
"Ya lagian kamu kan tau sendiri kalau mobil ini sedang mogok. Dari pada kita berdebat. Lebih baik kita menunggu saja di dalam saung itu. " ucap Irfan sambil menunjuk ke arah Saung yang tak jauh dari tempat dimana mobilnya berhenti.
Dewi hanya bisa menuruti saja apa yang disarankan oleh kekasihnya itu. Walaupun Dewi merasakan bulu kuduknya berdiri akibat menahan rasa takut yang tengah melanda pada dirinya.
Setelah mereka duduk bersama di gubuk tersebut. Irfan tiada hentinya terus memandangi lekuk tubuh Dewi yang terbilang cukup menggoda.
Kulit putih bersih yang terpancar samar oleh sinar rembulan, kian membuat hasrat kelelakiannya Irfan meluap-luap.
Melalui ekor matanya. Dewi melihat bahwa kekasihnya terus memandangi dirinya tiada henti.
Dirinya memberanikan diri untuk mencoba menoleh kearah Irfan. Dan memang benar saja bahwa Irfan terus memandangi tubuh moleknya dari atas hingga bagian bawahnya.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu?. Jangan berfikiran kotor ditempat seperti ini. " tegur Dewi seolah tak menyukai prilaku kekasihnya itu.
"Lah memangnya kenapa tidak boleh. Malah lebih bagus dong. Tempat ini kan sepi. Jadi apapun yang kita lakukan sudah dipastikan tidak akan ada yang mengetahuinya. " ucap Irfan menyangkal.
"Jangan ngawur kamu Fan!. "Ucap Dewi ketus.
Tanpa disangka. Irfan mulai merapatkan gaya duduknya lebih mendekat disamping Dewi.
"Ayolah sayang. Sekali ini saja. " rayu Irfan kepada Dewi.
"Maksudmu?. " tanya Dewi dengan kerutan di dahinya.
Tanpa menjawab. Irfan langsung mencoba mencumbui Dewi dengan ganasnya. Jelas saja hal tersebut membuat Dewi merasa takut dengan kebuasan kekasihnya itu.
"Jangan Fan. Jangan lakukan ini kepadaku." teriak Dewi setengah memohon kepada Irfan.
Irfan tak menjawab dan terus berusaha melucuti pakaian tipis yang Dewi kenakan pada malam itu.
Dewi terus berusaha menjaga kesuciannya dengan cara meronta-ronta. Namun tindakannya Dewi terus dicekal oleh Irfan yang sudah memiliki Nafsu yang telah menguasai dirinya.
"Jangan lakukan ini pada diriku Fan. Akuakan memberikan semuanya kepadamu setelah kita resmi menjadi pasangan suami Istri. " ucap Dewi yang terus memohon kepada Irfan.
"Kelamaan!. Aku menginginkan tubuh mulusmu ini sekarang. Aku hanya meminta sekali ini saja. " ucap Irfan sambil terus berusaha merobek pakaian yang dikenakan oleh Dewi.
Buku lain oleh JACOEB
Selebihnya