Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rahasia Dan Cinta
5.0
Komentar
58
Penayangan
3
Bab

Gibrella adalah seorang gadis cantik yang terlahir dari keluarga sederhana. Dengan kecantikannya dia berhasil menaklukan hati anak CEO yang cukup terkenal di kotanya. Arsenio Adiwijada, ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Arsen bergerak cepat untuk meminang Gibrella. Namun setelah dua tahun pernikahannya, dia harus kehilangan Gibrella.

Bab 1 Sebuah Firasat

"Sayang, Mama sama Papa pergi ke dokter kandungan dulu ya. Mama sama Papa mau nengokin adek kamu dulu" ucap Bella kepada Araska, yang merupakan anak pertama dari Bella dan Arsen.

Bocah satu tahun itu hanya mengangguk.

"Iya mama, Mama hati-hati di jalan ya" ucap Mama Alina yang menirukan seara anak kecil.

"Anteng sama Oma dulu ya sayang" Bella mencium pucuk kepala sangat putra.

Bella kini melangkahkan kakinya untuk pergi menuju halaman rumahnya.

Tidak seperti biasanya, Araska mendadak rewel saat Bella akan pergi.

"Kenapa nangis hmm? Mama cuman sebentar doang kok" tanya Bella.

Kini Bella mengambil alih Araska dari pangkuan Mama mertuanya. Dan dia melanjutkan langkah kakinya untuk menghampiri Arsen.

"Sayang cepetan, kalau keburu siang nanti panas" ucap Arsen.

"Iya bentar" balas Bella.

Bella pun memberikan Araska kembali kepada Mama Alina.

"Sama Oma lagi ya"

Bella pun kini segera masuk mobil.

Araska kembali menangis histeris.

"Kamu kenapa? Biasanya juga anteng sama Oma" tanya Mama Alina kepada bocah kecil itu.

Mama Alina pun membawa Araska masuk ke dalam rumahnya.

Di dalam rumah Araska kembali menangis. Mama Alina semakin merasa bingung dengan tingkah Araska.

"Kamu mau apa? Liat ikan sama Oma ya" Mama Alina pun kini membawa Araska ke halaman belakang.

Sedangkan di sisi lain Bella dan Arsen sudah sampai di dokter kandungan.

"Sayang aku deg-degan banget ya" ucap Bella kepada suaminya.

"Kenapa? Ini kan bukan pertama kalinya" tanya Arsen sembari mengerutkan keningnya.

Arsen pun kini menggenggam tangan Bella, dan segera membawanya masuk.

"Permisi" ucap Bella dan Arsen yang baru saja masuk.

"Iya," dokter pun melihat ke arah mereka. "Ohh kalian" sambung sangat dokter.

"Silahkan berbaring" titah dokter Riri kepada Bella.

Bella pun segera melakukan apa yang di suruh dokter Riri.

"Maaf ya" dokter Riri pun membuka setengah baju yang di kenalan Bella.

Perut Bella pun kini di olesi gel untuk segera melakukan tindakan USG. Dokter Riri pun mulai meletakan alat USG di atas perut Bella.

Kedua pasangan muda itu tersenyum lebar saat melihat janin dalam kandungannya.

"Dokter kalau boleh tau, jenis kelaminnya apa ya?" tanya Arsen.

"Sebentar ya" balas Dokter Riri, Dokter Riri pun memindahkan alat USG nya.

"Jenis kelaminnya perempuan" ucap Dokter Riri sembari tersenyum.

Arsen yang mendengar hal itu, tentu saja merasa sangat senang. Karena memang keinginannya mempunyai anak perempuan.

"Sayang, akhirnya" Arsen kini pun langsung memeluk Bella.

"Ish, kamu gak malu apa ada dokter Riri tau maen peluk-peluk aja" ucap Bella yang merasa malu.

"Gak papa, namanya juga lagi kegirangan" balas Dokter Riri.

"Kondisi janinnya bagus semua kan dok?" tanya Arsen.

"Kondisinya bagus, Air ketuban cukup, plasenta posisinya bagus" jawab Dokter Riri sembari menatap layar komputer.

Setelah pemeriksaan selesai. Kini Dokter vitan dan gambar print foto janin mereka.

"Ini Vitamin sama tablet darah, di minum rutin nya. Cukup satu kali sehari sekali" jelas Dokter Riri.

"Tapi dok? Emang gak bakal darah tinggi minum tablet darah setiap hari?" tanya Arsen konyol.

Dokter Riri tersenyum tipis saat mendengar pertanyaan Arsen barusan.

"Gak bakalan, justru malah bagus, karena saat melahirkan nanti Bella akan mengeluarkan banyak darah" jelas Dokter Riri.

"Ohh, pantas saja waktu lahiran Araska lalu, Bella sering ganti baju" ucap Arsen.

Setelah semua dirasa sudah selesai. Arsen dan Bella pun segera pulang.

"Terima kasih Dok" ucap Bella sebelum pergi.

"Sama-sama, titip salam buat Mama Alina ya" balas Dokter Riri.

"Oke" Arsen mengacungkan ibu jarinya.

Kini Arsen dan Bella pun segera pergi menuju parkiran.

"Sayang kamu mau beli apa?" tanya Arsen.

"Kaya nya aku gak beli apa-apa deh" jawab Bella.

"Kenapa? Tumben kamu gak mau jajan" ucap Arsen.

Aku inget terus sama Araska. Apalagi tadi nangis nya kenceng banget, gak biasanya di seperti itu" jelas Bella dengan perasaan resah.

"Coba aja kamu vcall Mama"

Bella pun kini mengambil ponsel dalam tas nya. Setelah menunggu jawaban, kini akhirnya Mama Alina menjawabnya.

"Hallo mah,!" ucap Bella.

"Iya Bel, Gimana kata dokter?" tanya Mama Alina di sebrang sana.

"Semuanya baik-baik aja mah.! Mama coba tebak jenis kelaminnya" ucap Bella dengan perasaan yang cukup bahagia.

"Kasih tau aja lah Bel, Mama lagi malas mikir nih" balas Mama Alina.

"Jenis kelaminnya perempuan"

"Wahh, akhirnya cucu Mama punya pasangannya" ucap Mama Alina bahagia.

"Oh iya Mah,! Araska masih rewel?" tanya Bella.

"Iya nih, gak biasanya dia rewel kaya gini. Kemudian cepetan pulang deh" jawab Mama Alina.

"Yaudah Mah, aku tutup dulu telponnya, soalnya lagi di jalan ini" Bella pun menekan tombol merah di ponselnya.

Saat di lampu merah, Arsen mendekatkan wajahnya ke perut Bella.

"Hai baby girl" ucap Arsen. "Papa tunggu kehadiran kamu princes" sambungnya.

Saat Arsen anteng berbicara dengan janin yang masih di dalam kandungan. Tiba-tiba di luar terlihat ramai orang seperti sedang panik.

"Sayang kenapa di luar pada riuh ya?" tanya Bella pada suaminya.

"Kenapa emangnya" Arsen pun kini kembali melihat ke depan.

Saat Arsen melihat ke depan, ternyata ada sebuah truk besar yang kehilangan kendali. Arsen berusaha menghindar. Tapi sayangnya..

Brukhh..

Arsen tidak sempat menghindar, mobil mereka tertabrak truk yang mengalami rem blong. Mobil mereka terpental.

"Mama, hiskk hiskk Papa" Araska tiba-tiba menjerit histeris sembari memanggil Mama dan Papa nya.

"Kenapa sayang? Mama sama Papa bentar lagi sampai. Sabar ya" ucap Mama Alina.

Melihat Araska yang kembali menangis histeris, tentu saja membuat perasaan Mama Alina khawatir, dirinya mulai gelisah.

**

Tiga jam kini telah berlalu, Mama Alina masih menunggu kepulangan anak dan menantunnya. Tetapi tidak kunjung pulang. Sedangkan Araska semakin histeris.

"Kemana ya Arsen sama Bella" gumam Mama Alina.

"Apa mungkin mereka pergi ke rumah Bu Gina ya?" tebak Mama Alina.

Mama Alina pun kini menghubungi Bu Gina yang merupakan besannya.

Tanpa menunggu lama, Bu Gina langsung mengangkat telepon darinya.

"Hallo bu,!"

"Iya," jawab Bu Gina.

"Bu, apa ada Arsen sama Bella disana?" tanya Mama Alina.

"Gak ada, mereka gak bilang mau datang kesini" jawab Bu Gina.

"Tadi pagi mereka pergi ke dokter kandungan, terus pas di jalan pulang tadi Bella Vcall saya, tapi udah tiga jam belum kunjung pulang juga" jelas Mama Alina.

"Mungkin mereka jalan dulu" tebak Bu Gina.

"Tapi kenapa gak bilang ya? Araska rewel banget dari tadi" ucap Mama Alina. "Yaudah Bu, kalau gitu saya tutup teleponnya ya" Mama Alina pun menutup teleponnya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku