Anajw0
Buku Anajw0(3)
The Rich Man Who Loved Me
Romantis "Kamu tau, sedari awal hubungan ini aku sudah belajar untuk kehilangan kamu meski gak mampu." ucapku setelah sekian lama terdiam, Irina berhasil bicara pada suaminya yang berselingkuh dengan perempuan yang dia bilang hanya sekedar 'sahabat'.
"Irina, Olivia hanya teman aku..." Kanneth lagi-lagi menyangkal.
Aku menyela cepat,"Itu yang kamu anggap teman, dia hamil anak kamu!!"
"Tapi kamu tau, aku mencintai kamu, bukan dia!" katanya tak tau malu.
"Dan kamu sudah mengingkari janji kamu untuk mencintai aku seorang!!"
Kanneth terdiam, dia sudah pasti tak dapat membalas ucapan Irina yang membeberkan fakta.
"Jika aku jabarkan semua kebohongan kamu yang aku ketahui, sudah tak terhitung sakitnya aku karena berjuang untuk kamu!! Salahku gak menuntut banyak agar kamu memikirkan tentang aku!" aku menarik napas sesak saat sadar air mata mengalir membasahi kedua pipiku."Dan semua orang menjatuhkan aku, menilai diriku hanya dari pakaian yang aku gunakan. Mengasumsikan kita berdua tidak cocok memiliki hubungan ini, jadi... tolong lepaskan aku dari penderitaan ini Kanneth." Anda mungkin suka
Perselingkuhan Liar Istriku
Gemoy N Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza.
Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu.
"Ahhhh..."
Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi.
"Mas Bayuu, oh,"