Istri Rahasia Sang Miliarder
tahu namanya. Tak hanya itu, kini ia sedikit bisa memahami apa yang dirasa
. Jika hari ini ia sedih karena di
keduanya tidak menyadari waktu yang terus berjalan. Senja telah ber
ak membiarkannya pulang sendiria
gan, Arabella menyetujui niat baik Bil
ang sibuk dengan aktivitas ponselnya dan melirik sekilas. "Sebena
berwajah manis itu. "Sudah larut, tidak baik kamu pulang sendiri. Jika sese
p di neraka. "Kamu benar, ada banyak orang jahat yang mengancam wanita lemah sepertiku. Terima kasi
ingin tahu di mana wanita berwajah malang itu tinggal. Ia mengetahui orang tu
ngkan stres dan kamu berhasil membuatku merasa jauh lebih baik. Ngomong-ngomong, apak
ya dengan menggigit bibir bawahnya. Setiap kali mengingat cinta ter
a, nasib k
ng Arabella tidak lanjutkan. "Maksudmu? Aah ... jangan bi
. "Aku benar-benar bodoh. Bahkan sadar akan berakhir patah hati, tetapi tetap membuat bun
esona dan aku salah satunya." Arabella menepuk d
bisa lebih leluasa memandang sosok wanita sederhana.
kaya, ya?" tanya Billy, yang sangat ingin
ngguk segera untuk mengkonfirmasi kata-kata pria yan
n penerus perusahaan besar. Dia adalah suami ideal dan aku tidak bisa melepaskan cintaku meskipun meng
menggelengkan kepalanya. "Bukan bodoh, karena men
pinya. Aku tahu semua ini tidak mudah karena menyangkut hat
mu dengan pria yang bisa mengerti apa yang dirasakan. S
di rumahku. Eh... bukan rumahku, tapi rumah k
ing itu sambil tersenyum. "Baiklah, aku akan dengan
melihat mobilnya berhenti tepat di depan rumah kontrakannya
ikuti Arabella dan mengamati suasana di sekit
h menutup pintunya masing-masing dan bersantai
menatap siluet belakang Arabella saat membuka pi
duklah, aku akan membuatkan kopi untukmu." Arabella yang terlihat sangat sant
di atas kursi kayu berwarna cokelat tua itu mengamati sua
ipikir-pikir, itu sangat menyedihkan. Arabella bahkan sangat mempercayai
meletakkannya di atas meja. "Minumlah, tapi tuang dulu di tatakan k
rabella. "Terima kasih. Bolehk
Arabella de
hanya ingin kamu lebih berhati-hati. Jangan pernah mengundang laki-laki ke rumahmu, oke!" Billy be
enganggapnya wanita murahan. Namun, begitu ia mendengarkan dengan seksama, b
akhir yang menginjakkan kaki di rumah kontrakan ini
r jika orang jahat akan melakukan sesuatu padamu. Jika aku pengecualian karena tidak akan pernah
amu juga pasti ingin istirahat setelah seharian di luar." Billy m
ngin pria yang menikmati kopinya merasa ia wanita nakal karena menahan Billy yang hend
a di depannya. "Aku pulang dulu. Kamu isti
ella bangkit dari tempat duduknya. "Ya, te
an berjalan keluar dari ar
a memberi tahu Billy. "Ada stasiun ojek di
ya ke arah Arabella dan telah meninggalkan sosok p
masuk ke dalam rumah, lalu mengunci pintu. Ia membere
h awal. Siapa tahu aku mungkin membutuhkan bantuannya nanti. Astaga, jika
rulang kali untuk mengutuk kebodohan
aku mandi dan langsung tidur." Arabella
yi di bawah tempat tidur, terlihat mengepalkan tang
contin