PULANG KAMPUNG
bak Sinta dan Mila. Tega sekali mereka memanfaatkanku d
r tiap bulan buat ibu ter
menyeruput madu hangat yang baru kusajikan. Seb
u ibu juga nggak ada yang baru. Tetangga juga sering menyindirku. Berarti selama ini Mbak Sinta sam
ngan asal nuduh, Sayang. Nanti jat
ibah. Bukan ghibah ini mah memang kenyataan. Ibu sendiri
ini ngeselin banget sih, Mas. Tiap kali aku ceritain soal tetangga yang nyinyir juga pasti jawabannya santai. Mere
ma iparku itu rese. Tiap kali ada Mas Huda mereka selalu diam seribu bahas
jadi kurang paham bahasa Jawa meski kada
sudah transfer ibu empat juta. Jadi, mereka n
apa buat kita. Mereka bilang itu panggilan cuma cocok untuk orang berpendidikan dan kaya yang punya rumah gedong. Maksudnya rumah mewah apa bertingkat gitulah. R
etanggaku itu bukan rese, tapi lucu dan aneh. Segala panggilan
sekarang kan suka saling bully. Kasihan mereka. Makanya aku itu minta sama kamu, sesekali tunjukkan mobil kita ke mereka biar nggak selalu
menangis, tapi entah mengapa air mataku beneran menetes ke p
nggak pernah utang ke mereka. Di tukang sayur pun aku sengaja beli yan
ak belanja disindir nggak punya duit. Giliran b
ami pengangguran. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Duh aduh! Kadang aku hera
ipis juga kalau hampir tiap hari kena sindir dan caci maki. M
mbari mengusap pel
ternyata bisa nangis juga cuma gara-gara disindir tet
agi mereka bawa anak-anak segala. Kamu sebagai kepala keluarga harusnya
k-baik saja tiap di depan Mas. Lagipula Mas pikir kamu bisa m
ngomel, dia pasti menarikku masuk ke rumah. Tensi ibu bisa kambuh lagi kalau tiap hari
i internet banking. Biar ibu dan tetanggamu itu percaya kalau kamu nggak durhaka seperti yang mereka kira. Kalau masih nggak perc
antau bertahun-tahun kalau pulang cuma pulang bawa
eka bilang
pun kamu modifikasi, orang kampung mana tahu. Yang penting judulnya vespa.
carakan baik-baik masalah transferan itu, supaya kamu dan ibu juga lega, sebenarnya dikemanakan uangnya. Jikalaupun mereka salah, maafkan saja, S
knya. Kesal aku. Gara-gara mereka juga akhirnya aku k
nya besok malam kita bicarakan m
?" tanyaku dengan wajah mulai berbinar. Aktingku menangis
ngatkan Mas kalau lupa. Besok harus pergi jam sembilanan. Sekarang kita tidur dulu,
t sakit dan geli. Dia memang sering kali bisa menebak isi hatiku.
sa kini diisi dengan senyum dan kebahagiaan. Segala sesuatu jangan dija
💕