icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Cinta Duda Dingin

Bab 7 Pertemuan Dua Lelaki

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 25/01/2022

G CINTA

tawa bersama. Dia mengingatkan kekonyolanku dulu, ma

saat dia turun dari mobil bersama Aluna. Dia men

mar berdiri. Dia menyodorkan tangan kanannya k

... eh maaf. Teman SMA Kinar

ku sekilas lalu menata

a ke kamar," pinta

ar hanya tersenyum tipis menatapku. Aku tahu, dari tatapn

eka masih di teras. Tak ada tawa di sana. Apa jangan-j

adahal aku sudah berusaha menceritakan kisah Nabi Yunus seperti yang dia min

Ada perasaan lega, tapi cemasku semakin kuat melanda.

a tadi pada Mas Arka. Aku yakin, dia pasti tak ingin men

an melangkah perlahan ke kamarku, tanpa menoleh sedikit pun ke ruan

ngkahku terhenti. Aku pun membalikkan badan. Rasanya tak sopa

a datang. Cuma di teras juga, nggak masu

encintai dan mengharapkanmu

basa-basi itu membuat jantungku berdetak

ingin melihat siapa dan bagaimana kehidupanmu

nceritakan semua isi hatinya? Atau justru Mas Arka yang mem

orang tuanya? Hanya demi membela kamu dan setia pada cintanya. Aku baru lihat ada laki-la

hkan Mas Arka itu pada Damar. Ada rasa tak nyaman di sana. Seolah dia bangga sekali sud

inya. Ada banyak lelaki yang begitu. Wajar, menurutku. Yang nggak wajar justru laki-laki yang masih begitu mempertahankan ci

membalikkan badan menuju pintu kamarku. Saat baru

karena itulah dia tak mudah melupakan sosok perem

endiri yang terlalu bodoh mencintai seseorang, p

an aku di bagian teratas dan terdepan dalam hidupnya. Bahkan

💕

ekolah Aluna. Menyiapkan bekal untuknya. Menyia

sangat menyayangiku. Aku yang begitu baik dan sabar, katan

n rambut panjangnya. Tersen

pi Luna belum pernah lihat ayah gendong ibu. Padahal dulu, ayah sering banget gendong bunda ke kamar. Iya, kan? Nga

seromantis itu pada mantan istrinya, sementara padaku kaku luar biasa. Namun bod0hnya aku

na masa lalunya dan tak peduli karakternya, tetap saja saya

it terkejut. Gadis kecil itu ternyata duduk terdiam sembari menatapku

Sayang. Mungkin i

berlari keluar kamar begitu saja. Aku mencoba memanggilnya, tapi Aluna tetap s

mpai banyak yang tumpah," ucap gadis polos itu saat melihat ayahnya duduk di s

sudah berdiri di depan pintu kamar. Gemetaran tanga

ggak kelilipan lagi," balasku dengan

n, Bu. Takutnya

ngak, hanya menunduk diam tanpa kata. Jarak mereka hanya dua langkah di depanku, cukup de

. Kasihan kalau masih ada debun

ongak. Debar di dadaku semakin memuncak saat dia semakin mendekat. Terla

-pelan

erlalu tajam menatapku. Tak banyak kata yang terucap di b

ya baik-baik saja dan tak berdebu. Lalu kudengar s

sedang

💕

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka