icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harta Tahta Kesayangan Duda

Bab 2 Si Lucu Bian

Jumlah Kata:1342    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

. Sudah beberapa hari ini dia tinggal bersama Ibunya yang masih berduka. Kematian ayahnya yang diakibatkan penyaki

kamar setelah beberapa menit men

k berpaling dan membersih

Bian di meja makan. Dia kan

kin dia tidak akan terlalu larut dalam kesedihannya. Bu Ratna akan m

ita sa

seragam TK-nya. Bocah itu tampak menggemaskan dengan mulut yang maju beberapa senti

an masih melompat membuat Aksa m

uk,

ng bilang Nenek bangun siang?" tanya B

caya soalnya Bian nggak per

anaknya terpaksa berbohong demi kebaikan Bian. Tidak mungkin Ak

sarapan. Bian

r." Bian menunjuk makanan y

as lega melihat Ibunya yang bisa kembali ceria. Untung saja

Sa?" tanya Bu Ratna yang

mulai akt

lah?" tanya w

k, "Kemarin ha

e sekolah. Katanya auranya positi

"Sangking positifnya s

uga masih muda. Kayak kamu

del, Nek?" tanya

lu pernah ngerokok di kamar mandi s

Aksa, "Bian

Bian bisa belajar dan ngg

ang penuh dengan nasi. Bukan rahasia lagi jika Bian cukup pintar untuk anak seusianya, hanya saja

ian masih bingung dengan percakap

tapi dia kapok. Ternyata rokok nggak enak." Bu Ratna

makanan, Nek. Y

a. Dia mencium kepala Bian sebentar dan berpamitan, "A

Kamu udah ke

epuk keningnya pelan. "Lupa, M

aja yang ke panti seka

ai bingung karena harus membagi waktu. Namun dia bersyukur jik

ahaan Kusuma juga peduli akan lingkungan dan pendidikan. Oleh karena itu Kusuma Wijaya, selaku pendiri pertama yang juga merupakan ayah Aksa membua

*

an membuka mobil dan berlari keluar, meninggalkan nene

saat melihat Era yang t

ya dan terkejut melihat Bi

m agustusan," ujar Era saat

lama Bian ngga

juga kangen. Bian

n menatap Neneknya bingung. "

ek juga lupa. Minta ma

ata Bian yang bulat menatapnya dengan memelas. "

mengacak pelan rambut halus itu dan mencubit pipinya gemas.

!" tanya Bian

udah goreng sosis banyak tadi," ucap

ralih pada Bu Ratna dan mencium tangannya sopan. "Ak

h hampir seminggu tidak bertemu, gadis itu ma

kanjeng ratu?" tanya B

ya kangen sih, tapi tern

kanan mulu yang dipikirin. Lagian k

Bu Ratna untuk membawanya masuk ke dalam panti. "Rafi

t apa? Uda

. Udah minum obat kok. Uda

endingan." Bu Ratna mer

um?" tanya Era saat mereka

u Asih ma

uk masak sayur

mant

*

ra pada Bian yang duduk di depannya. Di tengah mereka ter

a banyak PR-nya. Kadang Era bertanya-tanya kenapa tugas anak TK tak kalah banyak dengannya yang duduk di

n pu

wab Bian d

"Warna biru sama kuning, Bian. Coba ayo gamb

bir yang maju beberapa senti, tampak serius dengan apa yang dia lakukan. Era merasa g

ah, ihh!" gerutu Bia

takannya siapa ini?!" ger

Kak Era!" teriak Bian

di tangannya. Wanita itu tersenyum melihat Bian yang tampa

yo Bian siap-siap, habi

a terengah. Dia membantu Bian untuk m

u di Jogja ya?" ta

Kak. Jadi papa nggak bolak-bal

n menyenggol bahunya pelan. "Bian seneng

an juga bisa minta es

es krimnya dong?

a." Setelah mengatakan itu

ta langsung.

pria yang pintar dan bijaksana. Bahkan sejak dini, Bian sudah bisa berpikir lebih dewa

h anak

*

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka