icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harta Tahta Kesayangan Duda

Bab 3 Kesabaran Aksa

Jumlah Kata:1162    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

an bertemu dengan Ayah Bian karena selama ini mereka tidak pernah bertatap muka. Era besyukur karena pada akhirnya Bian bisa kembali

sudah menunggu kedatangan ayahnya selama satu jam dan pria itu belum jug

Bian. Sabar dulu ya," ucap

udah n

h kecil, seharusnya dia bisa merasakan kasih sayang orang tuanya secara penuh. Jika seperti in

dari Bu Asih me

a,

apotek ya, obat

Bian dijemput oleh ayahnya, padahal ingin sekali Era melihatnya. Setidaknya dia

*

ri masih menjelang sore tapi kenapa jalanan begitu padat? Jarak panti ke apotek

sih? Kok pada di jalan semua," gerutu Era

ang dinyalain!" teriak Era lagi saat dia terpaksa m

etir deket ibuk-ibuk ba

a dia dikejutkan dengan suara klakson yang memekakan telinga. Era yang sedari tadi mencoba untuk fok

na di atas tanah. Bahkan lengannya yang mengantam mobi

itan membantu Era. Gadis itu masih meringis meratapi nasibnya. Bahkan dia tidak lagi memikirkan

nghampirinya. Tanpa melihat, Era tahu jika pem

kalimat itu yang Era dengar. Tam

gi gimana nih? Masa

emakin macet. Saat masih berusaha mengangkat motornya, sebuah tangan menggantikannya dan memarkirka

Era pelan saat sudah berada

, tanggung jawab

berbalik. Dia sangat mengenal pria itu. Pr

iak Era menutup

mam Aksa kembali me

adi saya kaget makanya jatuh." Era berusaha m

r, kenapa kamu hobi sekali bua

damai." Era mengangkan jari

Aksa menunjuk mobilnya

ena, Pak." Era men

. Kalau mobil saya, i

Sudah dua kali mereka bertemu dan semuanya terjadi dalam keadaan

a uang, Pak." Er

pusingkan dengan masalah kantor dan sekarang saat dia berniat

Ingin marah pun rasanya percuma karena gadis di depannya adalah gadis bebal yang suka melanggar

a," ajak Aksa

inta maaf. Jangan bawa saya ke kantor polisi." Era tampak me

kantor polisi. Lihat luka

an nyeri di tubuhnya. Dia baru sadar saat meliha

ak papa k

infeksi. C

icara sedikit keras, "Nant

i kepala gadis di depannya dan dia juga tidak ingin berlama-lama dengan gadis pembuat ulah seperti Era. Dia melakukan ini h

amu nggak

ak Aksa beneran minta ganti rug

t rasanya Aksa mengucapkan kalimat itu. Dia sebenarnya ingin

ji dulu sama saya." Era mengan

is tangan Era. Ternyata gadis di dep

anya dengan curiga. Dia semakin tahu akan sifat minus Era. Mulai dari suka

kit, Pak. Say

anya Aksa curiga. Dia menga

adik saya yang lain. Beneran

a. Dia semakin bertanya-tanya, bagaimana bisa sekolahnya menerima murid ceroboh seperti Era? Ingatkan Aksa untuk melihat sepak

gi." Aksa akhirnya memilih untu pergi. Dia harus segera menj

kan masuk ke dalam mobil. "Makasih ya, Pak!" teriak Era

gkan kepalanya pelan dan be

gadis

*

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka