icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harga Diri Seorang Wanita

Bab 4 Menuju Gerbang Neraka

Jumlah Kata:1310    |    Dirilis Pada: 01/12/2021

nah memiliki keberuntungan sebesar ini. Siapa yang menyangka, ia akan menjadi Nyonya Muda Kim? Jenna yakin, perlahan Leon

enna melangkah penuh percaya

*

aruh baya, melangkah masuk ke dala

ini, aku akan menemani Nona pergi ke kediaman Kim u

na ini hari Minggu maka Tuan Muda masih tidur, setelah kemarin malam pulang dalam kondi

kit dan mengantar Jenna kembali ke aparte

ta, sebab kediaman besar Kim berada di daerah puncak,"

Jenna dengan tangan yang b

iki keluarga?" ta

inggal di panti jompo," jel

ar dan aku akan mengatur waktu agar Keluarga Kim dapat pergi m

ma ka

mobil, setelah

an. Mengenakan gaun putih, yang merupaka

um. Bagaimana tidak, kemarin Jenna baru khawatir akan kehamilannya.

nek. Nenek sendiri, bisu dan tuli, yang cukup sulit membesarkan dirinya, tetapi nenek be

segera mengabarkan ten

b bibir, selesai. Penampilannya sederhana, uang yang didapat sebagian besar disisihkan untuk sang nenek. Jenna tidak dapat merawat sang nenek, karena harus bekerja menc

agia dan buru-buru kembali ke

t," ujar Yur

nita itu. Mereka tidak lagi berbicara dan mo

itu luas dan ada beberapa staff keamanan yang berjaga. Seketika, Jenna merasa be

h, lebih tepatnya disebut gedung b

. Beberapa pelayan membukakan pin

tiba di depan pintu ganda kay

tok

membuka pintu dan melangkah m

n Logan," sapa Yura sopan, sebelum meninggalkan ruangan itu

at siang

nti saat Nyonya Be

Besar Kim kepada suaminya itu

ng bungsu dan Marco Kim sang putra sulung. Marco telah menikah dan tinggal di negara tetangga sebagai se

ampur tangan dari sang Paman, Logan Kim. Pria berusia 40 tahun dan seorang ayah tunggal dari seorang putri yang amat

ang menyeretnya kemari!" j

dis lugu itu. Logan sendiri adalah anak angkat dalam Keluarga Kim dan cukup sulit baginya untuk bertahan selama ini. Beruntung insting tajam milikinya, mampu menempatkan dirinya sebagai

utrinya, untuk memperingati hari kematian orang

Jenna pelan, sambil mengedarkan pan

main di halaman belakang," jelas Logan kemba

an melangkah keluar, meninggalkan ruang

al Jenna bersama Tuan

nak perempuan yang sudah berusia 12 tahun dan Jenna tidak pernah menyukai sauda

Nyonya dingin, sambil berdiri da

rah yang terlihat mahal dan s

ngadah untuk men

inggal sejak aku kecil

anya sang Nyonya mem

a di panti jo

ha

masukkan neneknya ke panti jompo?" eje

Besar Kim dan mema

pan suaminya itu, tetapi tatapan

i nenekmu. Yura akan mengurus semuanya. Aku yakin kamu mem

aku memutuskan menempatkan nenek di panti terbaik di kota ini dan rutin mengunjunginya," je

k," puji Tuan B

k-baik tidak akan hamil sebel

AK

tak kuat, tanda Tu

elihat ke arah lain. Tepat saat itu, pintu ruang kerj

siang sudah tersedia," u

gi ke ruang makan,"

kah masuk dan mendorong k

a?" tanya Tuan Besar

dan akan segera tiba, Tu

a dan keluar dari ruang ke

istri, duduk di sisi kanannya. Jenna dipersilakan dudu

r. Hidangan lezat sudah tertata rapi dan Jenna dibuat bingung

eonel yang baru saja tiba dan

ketika merasa sedikit tenang, apalagi saat L

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Hamil2 Bab 2 Sekretaris Hantu3 Bab 3 Penghargaan4 Bab 4 Menuju Gerbang Neraka5 Bab 5 Apakah Kamu Keberatan 6 Bab 6 Suaminya7 Bab 7 Tidak Tahu Harus Bereaksi Seperti Apa8 Bab 8 Ingat Alasan Kita Menikah9 Bab 9 Mengunjungi Nenek10 Bab 10 Arti Dari Kata Sopan Santun11 Bab 11 Menjenguk Tuan Besar Kim12 Bab 12 Status Sosial yang Berbeda Jauh13 Bab 13 Hanya Tanggung Jawab14 Bab 14 Bukan Panti Sosial15 Bab 15 Perlakuan Buruk16 Bab 16 Gunakan Otakmu! 17 Bab 17 Tidak Lagi Merasa Cemburu18 Bab 18 Masalah Langsung Menghampiri19 Bab 19 Belajar Untuk Tidak Peduli20 Bab 20 Penyesalan21 Bab 21 Bersedia Menderita22 Bab 22 Sandiwara23 Bab 23 Yang Seharusnya Dilakukan Oleh Keluarga24 Bab 24 Tidak Bahagia25 Bab 25 Mereka Tidak Akan Peduli26 Bab 26 Sungguh Malang27 Bab 27 Kalian Salah28 Bab 28 Separuh Jiwa Turut Terhempas29 Bab 29 Menyusul Putranya30 Bab 30 Di Ujung Keputusasaan31 Bab 31 Beri Aku Kekuasaan32 Bab 32 Aku Ingin Hidup33 Bab 33 Harus Peduli34 Bab 34 Separuh Jiwa Tertinggal35 Bab 35 Duka Cita36 Bab 36 Syarat37 Bab 37 Tuan Rumah38 Bab 38 Kita Adalah Suami Istri39 Bab 39 Kehidupan Pernikahan40 Bab 40 Menggunakan Kesempatan Sebaik-baiknya41 Bab 41 Apakah Rasanya Masih Sama 42 Bab 42 Muak43 Bab 43 Amat Sangat Terlambat44 Bab 44 Tidak Berlebihan45 Bab 45 Aku Tidak Beruntung46 Bab 46 Tidak Merasa Curiga47 Bab 47 Kebetulan48 Bab 48 Pilih49 Bab 49 Bertindak Lebih Bijaksana50 Bab 50 Hari H51 Bab 51 Tersulut52 Bab 52 Mengharapkan Kematian53 Bab 53 Rasa Bersalah54 Bab 54 Kembali Terpuruk55 Bab 55 Tidak Lagi Ada Harapan56 Bab 56 Dia Gila57 Bab 57 Buta Adalah Bayaran58 Bab 58 Tidak Bisa, Bukan Tidak Mau59 Bab 59 Ini Gila! 60 Bab 60 Hanya Mereka Berdua61 Bab 61 Mencoba Untuk Memperbaiki62 Bab 62 Bukan Salahmu63 Bab 63 Keajaiban64 Bab 64 Bodoh65 Bab 65 Bukankah Itu Sempurna 66 Bab 66 Berlutut67 Bab 67 Hal Buruk68 Bab 68 Sekali Ini Saja69 Bab 69 Cukup Sampai Di Sini70 Bab 70 END