icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harga Diri Seorang Wanita

Bab 3 Penghargaan

Jumlah Kata:1219    |    Dirilis Pada: 01/12/2021

arkan beberapa dokter langsung turun t

h tubuh! Termasuk, tes keh

Kim. Pihak lain yang mendengar perintah itu langsung berla

sel dan mulai memeriksa surel, dengan seulas senyum di wajahnya. Se

aung. Ya, ini menyalahi aturan, tetapi untuk kali pertama Tuan Lucas Kim melakukannya. Setelah mendapatkan panggilan dari rumah sakit, yang

bil mewah itu melesat begitu kencang, sebab itulah perintah Tuan Be

ke rumah

adar, tetapi warna waja

Tuan Mu

iri Leonel yang duduk, sambil

tanpa mengalihkan tatap

nemia pasca kehamilannya,"

enatap ke arah Jenna yang ter

ngan?" tany

i akan melakukan pemeriksaan ultrasound, guna mema

dan menunduk, menatap dokter paru

layanan kesehatan terbaik milik ru

k, Tua

ntuk mengabarkan soal pemin

ranjang. Menatap sekretaris bodohnya itu.

indahkan pasien ke salah satu kamar raw

, memastikan Jenna dip

ga terbuka lebar dan Tuan Besar Kim yang du

AK

genggaman Tuan Besar Kim, dihantam kuat k

duk dan buru-buru mening

ahun, mendorong kursi roda semakin mendekati Leonel

terkejut saat menatap wanita pucat

kamu hamili!" raung Tuan Besar Kim marah besar. Lima tahun Jenna Ren menjadi sek

ahu wanita itu adalah pekerja keras. Wanita itu menekan

enyangka!" seru L

AK

n ke lantai dengan penuh e

urinya dan hanya itu alasan

dan memberikan cucu! Saat ini aku memberikan cucu

ung Tuan

ikahinya," uj

Tuan Besar Kim sambil ber

iku, bahkan mungkin melebihi diriku sendiri. Yang penting, Jenna akan mem

KK

g di lengan kokoh Leo dan membuat putra

g terpenting, kamu juga harus memahami dan mencintainya!"

ong kursi roda dan mereka me

taman tongkat, ayahnya itu. Kembali men

mencintai Jenna? Tidak, hanya sedikit menyukainya. Apalagi, wanita itu hanya bercinta dengan dirinya seorang, jadi itu patut dihargai. Lagi

*

oma yang memenuhi indera penciumannya,

a seorang perawat yang s

Jenna pulih sepenuhnya, saat melihat ruangan kamar yang begitu mewah. Hal

pa, bisakah aku pulang sekar

kehamilan, setelah beberapa macam vitamin dicampurkan ke dalam cairan infus, harusnya t

an berkata, "Tolong lepaskan jarum

tidak berencana membiarkan Leonel Kim tahu. Se

nggu wali Anda tiba lebih dahulu," jelas sang perawa

knya saja. Masalahnya sang nenek yang bisu dan tuli, berada di panti jompo termahal di

g perawat sambil tersenyum lebar,

t dan takut, saat melihat

uan.

diri di sisi ranjang menatap Jenna de

nya mengangguk untuk me

g bahwa kamu hamil?"

tutup, tetapi tidak ada kat

ugurkannya!" ujar Jenna dan tanpa

ha

l dan menatap geli

leh terjadi! Karena, kita

ata yang tergeletak di meja sisi ranjang itu. Kemudian, mengenakannya, menatap

nna bertanya, "Ap

hat seperti se

i, men

gap ini sebagai penghargaan, ata

uk hatinya, Jenna berharap pria itu menyatakan cinta atau sesuatu seperti itu. Namun, itu tida

ta temui orang tuamu. Malam ini, istirahatlah!"

lum yakin apakah ini kenya

gan para sahabatnya dan menghabiskan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Hamil2 Bab 2 Sekretaris Hantu3 Bab 3 Penghargaan4 Bab 4 Menuju Gerbang Neraka5 Bab 5 Apakah Kamu Keberatan 6 Bab 6 Suaminya7 Bab 7 Tidak Tahu Harus Bereaksi Seperti Apa8 Bab 8 Ingat Alasan Kita Menikah9 Bab 9 Mengunjungi Nenek10 Bab 10 Arti Dari Kata Sopan Santun11 Bab 11 Menjenguk Tuan Besar Kim12 Bab 12 Status Sosial yang Berbeda Jauh13 Bab 13 Hanya Tanggung Jawab14 Bab 14 Bukan Panti Sosial15 Bab 15 Perlakuan Buruk16 Bab 16 Gunakan Otakmu! 17 Bab 17 Tidak Lagi Merasa Cemburu18 Bab 18 Masalah Langsung Menghampiri19 Bab 19 Belajar Untuk Tidak Peduli20 Bab 20 Penyesalan21 Bab 21 Bersedia Menderita22 Bab 22 Sandiwara23 Bab 23 Yang Seharusnya Dilakukan Oleh Keluarga24 Bab 24 Tidak Bahagia25 Bab 25 Mereka Tidak Akan Peduli26 Bab 26 Sungguh Malang27 Bab 27 Kalian Salah28 Bab 28 Separuh Jiwa Turut Terhempas29 Bab 29 Menyusul Putranya30 Bab 30 Di Ujung Keputusasaan31 Bab 31 Beri Aku Kekuasaan32 Bab 32 Aku Ingin Hidup33 Bab 33 Harus Peduli34 Bab 34 Separuh Jiwa Tertinggal35 Bab 35 Duka Cita36 Bab 36 Syarat37 Bab 37 Tuan Rumah38 Bab 38 Kita Adalah Suami Istri39 Bab 39 Kehidupan Pernikahan40 Bab 40 Menggunakan Kesempatan Sebaik-baiknya41 Bab 41 Apakah Rasanya Masih Sama 42 Bab 42 Muak43 Bab 43 Amat Sangat Terlambat44 Bab 44 Tidak Berlebihan45 Bab 45 Aku Tidak Beruntung46 Bab 46 Tidak Merasa Curiga47 Bab 47 Kebetulan48 Bab 48 Pilih49 Bab 49 Bertindak Lebih Bijaksana50 Bab 50 Hari H51 Bab 51 Tersulut52 Bab 52 Mengharapkan Kematian53 Bab 53 Rasa Bersalah54 Bab 54 Kembali Terpuruk55 Bab 55 Tidak Lagi Ada Harapan56 Bab 56 Dia Gila57 Bab 57 Buta Adalah Bayaran58 Bab 58 Tidak Bisa, Bukan Tidak Mau59 Bab 59 Ini Gila! 60 Bab 60 Hanya Mereka Berdua61 Bab 61 Mencoba Untuk Memperbaiki62 Bab 62 Bukan Salahmu63 Bab 63 Keajaiban64 Bab 64 Bodoh65 Bab 65 Bukankah Itu Sempurna 66 Bab 66 Berlutut67 Bab 67 Hal Buruk68 Bab 68 Sekali Ini Saja69 Bab 69 Cukup Sampai Di Sini70 Bab 70 END