icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JUST WANNA BE WITH YOU

Bab 2 Dua

Jumlah Kata:1297    |    Dirilis Pada: 27/10/2021

ik,” kata ibu Steve seraya menatap Steve dengan tegas. Steve hendak mengatakan se

mengambil perhatianku yang s

Felton?” ba

Mom juga.” Ibu Steve tersenyum lembut padaku. Aku membalasnya

ya, Mom.” Aku mengangguk. Sempat m

amu lebih patuh daripada Steve anak kandung Mom sendiri. Helen manis sekal

pelan sedangkan didalam

ang Mom, ya?” Aku melirik Steve yang memasang ekspresi seolah terkhia

sih setia dengan rasa t

susah payah memahami orang lain. Dulu aku berpikir jika peka pada orang lain itu baik, tapi ternyata aku malah jadi se

uka memakai topeng untuk bersembunyi dan memen

sa diam berhadapan dengan Steve di ru

ngan Steve. Kami saling me

alah satu berkata ‘kau duluan’. Atau bisa juga menunggu sa

n ‘kau duluan’. Ini bukan suasana yang mendukung untuk acara romantis, berbicara hat

keputusan yang sama. Kami sekali lagi berkata disaat

arkan hawa kebencian dan melihatku seperti musuh. Hal

di sandaran sofa seraya mengh

engar ucapannya. Aku mengatur napas, menariknya pe

t kembali menegakkan punggu

kemauan ibumu dan tidak menolak.” Aku tahu diri untuk tidak dengan bangganya menyebut ibunya dengan pan

pannya dan harapan ibuku, harapan mereka. Entah kenapa aku ingin mengabulkannya me

rapannya padaku, buktinya aku baru tahu jika ibu ingin ak

membuatku menggenggam tangan dengan lebih erat,

au sebenarnya kau sama

palaku karena balasan Stev

ku tidak

at canggung. Aku hanya ingin mengerti bagaimana pa

yang aku rasakan. Seperti

n. Dia memang pria yang baik. Aku seharusnya tahu

bertanya dengan suara pelan. Sedikit m

ih. Tapi memang hubungan kami merenggang karena jarak. Kami jarang bisa berkomunikasi. Bisa di

kin Steve akan menerimaku jika dia sedang tidak punya kekasih? Tapi kemudian aku bersyukur pertanyaan itu

gkit berdiri menuju p

emanggil namaku. Segera aku menuju tempa

ernyata adalah seorang petugas pengirim barang yang sedang membawa kar

tmu?” tan

dipindahkan ke apartemen Steve, “Iya benar. Tapi seingatk

tanyanya. Ak

napa paket barangmu kelebihan.” Steve menyuruh par

Padahal dia tidak menerimaku tapi aku sudah membawa barang untuk ting

tu para petugas pengi

utkan alisny

usaha mengumpulkan

ku mengangguk sembari melihat ke samping t

ketmu kelebihan. Ini pasti dari Mom.” uc

ra mencegah. “Tidak usah, biar aku saja

at dia hendak membalas, aku tahu dia menawarkan diri. Dan

u mengangguk yakin. Dia terdiam sebe

mana apartemennya terdapat dua buah kamar. “Kamar ini t

aat mendengar nama per

takut membuatku sedih karena aku dijodohkan dengannya yang sudah menolakku karena perempuan lain. Aku ta

memang terlihat berdebu. Tapi aku menghentikannya lagi. Kali ini tanpa gerakan, aku menc

rseru membuat Steve berhenti me

capku seraya masuk kamar dan men

tanyanya, mungkin merasa

tu sebenarnya banyak kerjaan, kan?” tanyaku, berusaha

asih menggantungkan kalima

i ini. Jadi ini akan membantuku menghabiskan waktu

bawahnya, tapi dia tidak bereaksi apa

nku kecuali hal itu akan membuatku te

u kamar yang terbuka aku segera mendo

dangku dengan tidak biasa, matanya menatapku dalam. Membuatku seolah tenggelam dalam mata hijaunya yang kini semakin ter

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka