icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MAIN HATI

MAIN HATI

icon

Bab 1 Chapter 1

Jumlah Kata:1281    |    Dirilis Pada: 21/02/2024

a Wi

ub

ahu apa yang

. Ayo, kita perg

ng keras kepala di hari

sedih jika melihat ka

ni

dan tidak bersuara, Ruby Marion ak

, lain kali, jangan pernah m

h membujuk lebih dari lima belas menit di

dikku—di seberang

berhasil membuj

a sa

tuk mengakhiri panggilan telepon secara sepihak. Bergegas m

s. Bahkan langit pun ikut bers

rak sesuatu di depan. Oh, bukan! Maksudku, ada ya

berbaring di depan mobil. Mengenakan kaus lengan

u untuk memeriksa keadaa

walau secara tidak langsung. Dia bukan sedang menodongkan mu

epat masuk kembali ke mobilmu d

iku lemas ketika melihat senjata apinya yang mengarah padaku, aku berusaha

ria bermasker, sambil berusaha mencari bantuan lewat c

al

mun aku berhasil melajukan kemba

ementara pikiranku berkelana. Menyadari seketika bahwa aku tidak bisa meng

senjata api. Bagaimana jika dia menembakku,

kanan

gar suaranya. Bahkan kemudian, aku tidak sadar e

berbatu kerikil dengan

ng, membuatku tersentak. Hampir saja aku menghen

iraukan apa pun. Antarkan saja aku ke

ya, aku aman karena dia memiliki senjata api

n dan berbatu. Bahkan yang tadinya gerimis tipis

aukan apa pun. Terobos saja sungai dangkal berbatu di depan sana.

at dia sedang memerintahkan ini dan itu padaku, pria ini terus saja mengarah

h mengejutkan, ketika sungai dangkal

ya sudah ada di belakangku. Dekat telinga

karena jenis mobil yang kukend

is SUV milikku ini memang

uatku refleks menoleh ke belakang. Napask

kulihat dia mengeluarkan sete

ripsikan pria ini. Padahal, jalanan berbatu seperti yang

di kehidupan nyata!

l dengan dasar yang tidak menentu itu. Kelega

isa? Padahal, ini bukan s

itu.” Suaranya terdeng

ukar? Dia ini buronan yang butuh t

lam sedik

memang luar biasa. Sampai-sampai dia menjadi sa

an mob

na tertutup semak-semak yang tingginya nyaris dua meter. Bahkan suara hujan deras yang

itemukan oleh binatang buas dar

eka bagi orang biasa tan

di sini selama

elihatnya yang sudah kemb

ku harus menghub

ia dewasa yang mungkin lebih cocok kupanggil ‘paman’ daripada ‘kakak’

i gurat lembut sedikit pun, di wajah seriusnya itu

cinta film dengan gen

. Hanya terus mengamatiku.

mendengar um

san, kala

bahasamu. Kau mel

nselmu padaku. Kita tidak bo

. “Mereka tidak mengena

Nona. Nyawamu

ingga kuturuti saja. Jariku mulai mengetik, sementara

nselku padanya. Tentu saj

pi pria di sampingku ini memintaku tidak bersuara. Dia sedang coba mende

mi ket

tidak karuan saat dia mendekatkan wajahny

. Kau harus menyetir lagi. Le

gguk. Tanganku siap menyalakan mesin mo

ang. Tunggu a

ngan urat yang menonjol di sana sini. Tubuhnya tidak terlalu terbentu

un pria ini jelas sudah tidak bernia

irik si pria yang terus sibuk melaku

ati, dia membuka pintu, lalu kel

au ke

emu. Dia memberi isyarat dengan ta

belum juga kembali. Suara semak-semak seseka

ini dia sudah berlari menjauhi tempa

turun dari mobilku dengan perlahan, hati-hati. Semak

tu langkah, tanganku sudah ditarik dari arah samping. Aku

ekspresinya siap m

obil sisi samping. Dia mendorongku cukup

” Dia bertanya setengah berbisik, setengah meng

tanpa kepastian. Aku ragu kau akan kembali.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka