icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Tersayat Dendam

Bab 2 Bertemu Mantan Calon

Jumlah Kata:1335    |    Dirilis Pada: 14/07/2023

ubah seratus delapan puluh derajat. Demikian juga dengan Mira dan yang lainnya.

, tetapi masih banyak juga yang menj

nya kua

h, Ka. Aku

siapa?

Dijemput

t. "Kamu pakai sopi

ernah tahu rasanya naik mobil pribadi. Disebabkan kemiskinannya pula, orang tua D

di mana s

Dika mengernyitkan dahi. Sepertinya ia heran, bagaimana mungkin mantan

mu di mana

ang ke kamp

mu tingga

a orang yang menemani da

enghinaan yang dulu diberikan orang tua Dika, masih menyisakan

awa, Dika? Ntar kalau nikah, ban

ambangi. Salahkah hati jika menetapkan cinta pada orang yang dianggap berbeda kasta

ak orang berpunya. Hati ini hanya terpesona pada apa yang terlihat selama

aris keturunan trah bangsawan. Maka dengan berat, kuputuskan untuk menyudahi semuanya

ari ini kami bertemu lagi, apakah m

nanku. Dari Pak Adi, sopir pribadi ya

saya udah

Tunggu seb

ertahan lebih lama lagi. Malam ini seorang Arta Intan Sari harus istirahat lebih cepat untuk meeting

," Winda berkata sambil menatapku dengan pand

gue harus p

kut mobil berubah jadi la

dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia mengantar hingga ke tempat parkir. Dua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

enempatkannya di bagian belakang mobil. Kusempatkan untuk menoleh dan melambaikan tangan pada Dika yang b

nselku berbunyi. Ada pesan da

ereka gosipin

di sana. Mereka

a ada gue di sini. A

osip apa

adi. Nih gue

u. Latar belakang yang bising membuatku agak kesulitan mendengarkan rekamannya.

si Arta se

ara lainnya yang tak kuke

dianter pakai mobil mewah, sih. Tadi gu

dulu dia

k masih SMA ia sudah membenciku karena

ja klepek-klepek sampe se

Wi

ada khawatir dalam

ke arah Winda sehingga ia meluruskan

mana dia

Emang dulu si Arta mas

ang bersuara. Hanya dentu

ngan-jangan si Arta tuh jadi

anan nyumbang lewat

aja,

penampilan si Arta. Baju dan sepatunya biasa

ar suara seperti

, mulut!

nada marah. Lalu rekaman berakhir. Aku tersenyum s

rkurang karena digo

dian Niar mem

mii

s yang masih ramai walau hari sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh malam. Tiba-tiba aku mend

i belum

a-tadi ... ngg

meter lagi kita berhenti aja. A

. Saya makan di

saya tiba-tiba pengen makan rame

k, N

makan ramen. Bagaimanapun perut Pak A

. Aku mengajak Pak Adi untuk duduk di sudut yang menghadap ke taman. Kami makan be

utnya jika harus makan satu meja denganku. Namun, setelah aku menjel

aktir makan kayak gini. Saya ngg

akit, maka saya tidak akan b

n Arta pasti ingin segera sa

Pak. Saya juga k

g di atasnya diberi daging sapi atau ayam. Ada pula resto yang biasanya memberikan telur kocok sebag

anita dan laki-laki yang kemudian duduk di samping kirik

ta,

wanita yang sama sekali tak ingin

anapun etika yang terjaga akan menempatkanku sebagai wanita bermar

mu udah nikah

Saat itulah Pak Adi menoleh ke arah kami. Tatapannya juga menunjukkan kalau ia tak ka

an, Ibu pasti datang. Malu, ya, karena s

tu ... b

n, saat perempuan yang penuh perhiasan

sopir, ya? Ngenes amat hidup kamu. Dari Dika yang kaya raya, akhirnya

ibuku, entah apa yang harus dilakuka

*

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka