icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

I Hear(t) You

Bab 7 Suara Lain

Jumlah Kata:1043    |    Dirilis Pada: 08/12/2022

oma, lalu kena obat bius selama operasi, jadi otakku belum berfungsi secara

Ma?" tanyaku l

a. Lelaki yang wajahnya mirip sekali denganku ini, juga menatap penuh ta

g aneh dari diri kamu, Sidney. Ta

ut-ikutan saja

adi ... lebih lembut, lebih sopan, n

merasa seperti itu."

h lemas saja, Ma. Jadi, ter

koma, lalu operasi jantung, gaya bicaraku

nya belum bisa menerima jawabanku tadi. Lah, meman

ek saja. Bahaya kalau terus seperti ini. Kamu

ini sebaliknya, ya? Mama justru jarang mengomel soal ini dan itu. Se

ey lulus SMA juga buat apa? Sidney nggak mau kuli

ka-angka. Aku ini kan anak perempuan. Buat apa sekolah tinggi-tinggi? Cukup cari

ggak kuliah, mau jadi apa k

Sidney nggak perlu kuliah buat bisa nikah dan

mi sama-sama anak orang kaya. Satu lagi, sama-sa

Jadi istri bukan berarti boleh bodoh. Lihat mama kamu. Mama

i rumah saja, kan?" Meski belum pulih total, mulutku sudah bisa memberondong

nggak, kamu nggak usah nikah sama Randy

ng, Pa! Itu namanya menghalangi

emang sering berdebat kusir seperti ini ... dalam banyak hal. Ada saja hal yang memb

ir apa?" Bola mata Pa

awaban bodoh! Lebay banget. Aku saja jijik

p hanya bermodalkan cinta. Ada tanggung jawab berat di dalamnya. Dunia nggak selalu indah seperti yang kamu bayangkan, Sidney. Dunia ini kejam, p

napa Papa malah nikah lagi? Bukannya bakal makin berat, ya? E

gkas untuk membungkam dia. Enak saja, dia mau melarang aku menikah? Kan,

itik!" Papa beranjak dari ranj

idney nggak b

antung seperti diremas kuat oleh tangan raksasa yang tid

Pa, Sid

a, mendekat ke arah ranjang. Aku tidak pingsan. Hanya saja ...

a, Sayang. Kamu yan

a saja agar bisa lebih tenang sembari mencoba untuk menarik napas meski

apan lembut Mama jadi terhenti. Dokter atau mungkin perawat, entahlah, memi

u, sepertinya memasang tali dari alat bantu napas ini. Ya, ini pasti alat bantu napas karena begitu dipasan

anan darah normal," ucap s

k. Dia hanya terkena

nya. Dokter Terra! Ah, dok

bisa dengar su

gangguk

banyak pikiran. Tenangkan diri. Masalah la

Terra. Lemparan senyum itu langsung menerobos masuk ke gawang hati. Hei

ucap dokter yang lebih pantas jadi artis di Korea itu, sebelum b

angat khawatir. Kalau sudah seperti ini, sebetulnya aku juga merasa bersalah, s

mu nggak mau kuliah, Papa nggak papa, kok. Yang penting,

Sidney bakal

jawab seperti itu? Hei, bukan ak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka