I Hear(t) You
oma, lalu kena obat bius selama operasi, jadi otakku belum berfungsi secara
Ma?" tanyaku l
a. Lelaki yang wajahnya mirip sekali denganku ini, juga menatap penuh ta
g aneh dari diri kamu, Sidney. Ta
ut-ikutan saja
adi ... lebih lembut, lebih sopan, n
merasa seperti itu."
h lemas saja, Ma. Jadi, ter
koma, lalu operasi jantung, gaya bicaraku
nya belum bisa menerima jawabanku tadi. Lah, meman
ek saja. Bahaya kalau terus seperti ini. Kamu
ini sebaliknya, ya? Mama justru jarang mengomel soal ini dan itu. Se
ey lulus SMA juga buat apa? Sidney nggak mau kuli
ka-angka. Aku ini kan anak perempuan. Buat apa sekolah tinggi-tinggi? Cukup cari
ggak kuliah, mau jadi apa k
Sidney nggak perlu kuliah buat bisa nikah dan
mi sama-sama anak orang kaya. Satu lagi, sama-sa
Jadi istri bukan berarti boleh bodoh. Lihat mama kamu. Mama
i rumah saja, kan?" Meski belum pulih total, mulutku sudah bisa memberondong
nggak, kamu nggak usah nikah sama Randy
ng, Pa! Itu namanya menghalangi
emang sering berdebat kusir seperti ini ... dalam banyak hal. Ada saja hal yang memb
ir apa?" Bola mata Pa
awaban bodoh! Lebay banget. Aku saja jijik
p hanya bermodalkan cinta. Ada tanggung jawab berat di dalamnya. Dunia nggak selalu indah seperti yang kamu bayangkan, Sidney. Dunia ini kejam, p
napa Papa malah nikah lagi? Bukannya bakal makin berat, ya? E
gkas untuk membungkam dia. Enak saja, dia mau melarang aku menikah? Kan,
itik!" Papa beranjak dari ranj
idney nggak b
antung seperti diremas kuat oleh tangan raksasa yang tid
Pa, Sid
a, mendekat ke arah ranjang. Aku tidak pingsan. Hanya saja ...
a, Sayang. Kamu yan
a saja agar bisa lebih tenang sembari mencoba untuk menarik napas meski
apan lembut Mama jadi terhenti. Dokter atau mungkin perawat, entahlah, memi
u, sepertinya memasang tali dari alat bantu napas ini. Ya, ini pasti alat bantu napas karena begitu dipasan
anan darah normal," ucap s
k. Dia hanya terkena
nya. Dokter Terra! Ah, dok
bisa dengar su
gangguk
banyak pikiran. Tenangkan diri. Masalah la
Terra. Lemparan senyum itu langsung menerobos masuk ke gawang hati. Hei
ucap dokter yang lebih pantas jadi artis di Korea itu, sebelum b
angat khawatir. Kalau sudah seperti ini, sebetulnya aku juga merasa bersalah, s
mu nggak mau kuliah, Papa nggak papa, kok. Yang penting,
Sidney bakal
jawab seperti itu? Hei, bukan ak