Sesuatu yang Hilang
k sama-sama terdiam. Hanya hembusan nafas kecil yang terdengar. Terutama pihak di seberang t
lah dan tidak enak m
aki yang sekarang menggantung. Terlihat tidak ada niatan untuk pindah ke dalam mobil a
mata fokus ke depan, memandang bagaimana indahnya air pantai yang terpanc
ma ini kau berjuang untuk mati. Aku ada di sini untukmu, aku akan memb
diri secara perlahan. Jika kau tidak ada pilar penopang untuk berdiri, aku sanggup menjadi kaki untukmu berjalan ke depan, pundak ku masih
encoba untuk bunu
itu semakin besar kala di depannya ada laut yang melambai-lambai seakan-akan mengajakny
masih mengharapkan mu untuk tetap hidup. Aku akan kesepian
sebelumnya sempat singgah buyar seketika. Hatinya bergetar, han
i seorang anak yang dianggap oleh ibunya, yang sebelum
ba-tiba saat bersama Delia, meskipun itu adalah sifat aslinya. Senyum hangat selalu Delia be
han, lalu marah ketika ia melakukan kebiasaannya untuk mencoba bunuh diri. Delia selalu tersenyum tanpa paks
muda tersebut. Hanya Delia satu-satunya keluarga setelah
Tidak ada sebutan yang lebih baik selain ibu kepada Delia, bagin
ibu dari pada ibu kandungnya sendiri yang enggan ra
telah memisahkan mereka sekalipun. Dan Delia akan tetap menjadi Ibu-ibuann
ng membuat pemuda itu kembali bertanya kepada Sang Kuasa. Kenapa tidak Delia saja yang
alah Delia. Setidaknya masih ada yang menganggapnya seorang anak, tidak d
i Papa-nya yang sangat dekat dengan kata bejat. Cukup, ia tid
akan terjadi padanya dan keluarga Delia sendiri karena lebih memperhatikan dirinya. At
mbah dengan jarak tempat tinggal mereka yang bahkan beda benua membuatnya kembali mengucap syukur karena masih ada yang memperh
Bahkan lebih dari ibu kandung yang tidak perna
an kepala. Dan itu tidak diketahu
upakan. Sekarang jawab pertanyaanku, kau dimana? Aku yang ke
iau sudah selesai. Pekerjaan Delia hari ini telah selesai, semua pasien sudah di periksa,
om sudah banyak bekerja hari ini. Manfaatkan waktu sebelum aku sampai di sana untuk beristirahat. Omong-
gah tertawa kecil. Spontan dahinya berkerut tajam. Ada
rotektif ini kepadaku, hm? Kau tau, aku
ng ia ketahui Delia di seberang telepon t
n. Aku menunggumu di sini. Hati-hati di jalan, okay? Jangan men
Love you
u
kirnya. Ia menyempatkan untuk menatap Aldebaran yang masih setia me
dan aku masih menunggumu di sini.
imbuhnya dengan mata yang
cara melompat. Sebelum masuk ke dalam mobil, matanya tidak sengaja menemu
mengatai jika dirin
sangat khawatir jika melihat wajah sembabnya walaupun tidak terlalu jelas dan
baik-baik saja, bukan? Wanita itu pelupa jika t
*
ngkupi. Dirinya terlalu malas untuk menghidupkan radio ataupun musik
ragam warna dari berbagai sumber dan jalan raya yang masih ram
nya berusaha terus fokus pada rute jalan yang harus ia lalui. Meski terkadang pikirannya ke
l satu dan Delia yang telah menantinya di sana. Bibi
menghabiskan waktu beberapa menit atau puluhan menit paling lama dengan laju mobil melebi
elap dari luar dan tertutup rapat sampai ia mengerem mendadak mobilnya ketika matanya tidak sen
II
*
sam