icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Skandal Ivana

Bab 2 SAYANG AYAH

Jumlah Kata:1047    |    Dirilis Pada: 07/12/2022

at masa-masa harmonis bersama keluargaku, sekarang malah ayah masuk ke kamarku. Aku sama sekali tidak mengharapkan kehadira

ara aku terdiam tanpa sepatah katapun yang ku ucapkan padanya. Perlahan dia memegang bahuku dan meremasnya. Aku sed

rtinya kamu menjauh dari ayah." Tanya ayahku seolah

Seruku langsung berbar

ahku berkata, tapi aku tetap tidak mau melihatnya. Sebisa mungkin aku memejamkan mata dan tidur. Tapi ayahku tetap saja terus berb

yang sudah lama sekali tidak ku rasakan dari ayahku. Dia memperlakukan aku seperti an

tanpa siapa pun. Pasti ayahku hanya mencari simpatiku agar aku bisa memaafkannya. Tapi tentu sa

teskan air matanya. Aku langsung menjadi gundah dan gelisah saat ayahku menangis. Aku tahu meskipun aku tidak melihatnya. Dia juga mun

imbul dalam benakku. Apakah aku ini kejam? Tidak sama sekali. Aku

ang kasa dan membuat mu takut, itu adalah rasa sayang yang ditunjukkannya kepadamu. Buka berarti dia membenci

ada keberanian untuk mengusirnya. Ya, tentu saja aku tidak berani. Di satu sisi aku merasa

yan

g sudah lama tidak ku dapatkan. Mungkin bisa dibilang mereka adalah orang tua yang durhaka kepada anaknya. Aku tahu, istilah itu lebih tepat untukku sebagai ana

atap ayah, bukannya membelakangi ayah seperti ini. Mana Rain yang dulu selalu tersenyum manis dan berteriak ayah, ayah, ayah dan minta di go

ahku saat aku selalu meminta dia menggosokkan punggungku ketika mandi dan merapikan pakaianku ketika hendak ke sekolah. Aku perlahan membalikkan badan

egang tangannya seraya menar

rkejut melihat wajah ayahku begitu seram. Matanya merah sep

mendorong ayahku hingga dia te

aku menoleh untuk melihat pintu kamar tidur dan melihat aula di luar kamar ku gelap melalui celah di bagian bawah pintu. Aku pun memejamkan mata, aku

, aku membuka pintu dan mengintip ke segala arah sebelum berjingkat-jingkat secepatnya secara diam-diam di lorong, melalu

a yang terbuka satu inci, aku merasakan kehangatan basah membasahi bagian depan bawah piyama ku. Ketika aku melihat melalui celah, ibu ku berdiri di dekat ayah dengan pisau di tangannya. Lengannya dan bagian depan gaun tidurnya berlumuran darah. Aku lang

dak mendengar apa-apa di belakang saat aku bergegas ke bagian belakang lemari dan bersembunyi, merangkak tempat aku biasa bermain ketika

keadaan daruratmu?" Ser

, suaraku tercekat dan aku berbisik

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka