Lukaku sebagai Istri
h, rasanya kayak tape
neguk minuman itu yang dia rasa dapat menghangatkan. Tiba-tiba s
ekan kerja mereka yang berbeda divisi. Silvia hanya mengangguk sekilas dan kembali fok
a dimasukkan kedalam kamar oleh laki-laki itu, dengan keadaan yang ada Tasya ti
anita itu sedang diikuti oleh beberapa pria, dan ia tidak mau kalau sampai terjadi hal-hal buruk kepada wanita itu. Setelah ia menarik tangan wanita itu dan
emakin terbakar oleh gairah karena efek minuman yang ia minum tadi apalagi saat dia memperhatikan wajah cantik Tasya dan pandangannya tertuju pada leher jenjang Tasya yang terekspos karena rambutnya
kuan Anggara pada tubuhnya, di alam bawah sadar Tasya dia merasa ini hanya mimpi. Ciuman Anggara sudah beralih pada leher Tasya, menciptakan banyak jejak merah di leher putih mulus itu. Tangan Ang
p Anggara saat dia berha
sulit di kendalikan. Anggara butuh pelepasan, dia pun terus bergerak hingga akhirnya dia mendapatkan pelepasannya. Bahkan t
kan p
Tasya merasa saki
perusahaannya berada di ranjang yang sama terlebih lagi saat d
Angga
pi dia masih dapat mengingat apa yang
nya Tasya tidak percaya dengan apa
n itu yang keluar
iannya akan hilang dengan cara seperti ini. Tak ingin berlama-lama lagi, Tasya
-orang berbisik melihat keadaan Tasya apalagi wanita muda itu baru pulang pagi ini. Membuat tudingan mereka sela
pada mama Alenna. Pastilah sang mama akan bertanya kenapa Tasya tidak pulang semalam. Kamar mamanya kosong, tempat tidurnya masih rapi sepertinya semalam mamanya juga tidak pulang ke rumah dan baru kali ini Tasya merasa lega karena ibunya tidak pulang semalam. Tasya langsun
ang selama ini telah dia jaga. Tasya merasa dirinya sangat kotor, dia men
r. Tapi... Tapi aku bukan wanita j
ba-tiba saja terjatuh pingsan saat dipasar dan akhirnya ia harus dilarikan kerumah sakit makanya dia tida
erusaha sebaik mungkin agar Tasya tidak terlalu banya
jawab Tasya tanpa men
anya yang tidak gatal. Sang mama memperhatikan
marah karena Mama
meng
jan lebat jadinya Mama gak bisa
ihkan agar Tasya tidak banyak bertanya. Karena ia takut kalau anakn
jawab Tas
dan mengelus kepala Tasya dengan sayang. Tiba-tiba saja Tasya menangis dalam pelukan mamanya membuat dahi sang mama berlipat heran. Sudah lama sekali dia tidak pernah melihat anaknya menangis seperti ini,