Lana menyewa sebuah apartemen di lokasi terpencil. Meski tempat itu kecil dan lembap, harga sewanya murah. Khawatir Jehan merasa tidak nyaman tinggal di tempat seperti ini, dia membersihkan dan menata apartemen segera setelah mereka pindah.

Namun, dia telah meremehkan sifat pilih-pilih Jehan. Pria itu terus memanggilnya sejak mereka menginjakkan kaki ke apartemen.

"Saras, aku tidak enak badan."

"Saras, seprainya terlalu kotor. Lebih baik kamu mencucinya!"

"Saras ...."

"Hentikan!" Lana nyaris dibuat gila oleh Jehan. "Tidak bisakah kamu menunggu sampai aku selesai beres-beres?"

Lana sudah tidak tahan lagi. Semalam, Jehan bersikap seperti seorang tiran dan bertingkah seperti anak kecil yang merepotkan sekarang.