Suamiku Ustadz Romantis
yang kebetulan ada dalam satu kamar. Ngerti gak? Kay
mar entah ngapain. Sedangkan aku tidur di kasur membela
rnah membayangkan malam pertama dengan laki-laki yang sungguh aku c
ta ganti pacar dalam 24 jam, eh aku malah terjebak di kamar mengheningkan cip
pet gitu biar bisa kembalikan kekayaan A
idur dengan nyenyak meski mas
at subuh, dia memutar gagang pintu d
sebelumnya karena suara adzan di sini sangat meng
tika dia masuk aku kayak langsung pura-pura tidur sup
mut, ternyata dia sedang membawa selembar baj
a ini dan berakting tidur, yah bisa lah ku
lah itu temui ayah dan ibu, kata
dan menunjukkan bukti bahwa barusan aku sedang ti
Terus sekar
agi hal seperti tadi malam terjadi, dia reflek memalingkan wajahnya dan
menemui ayah dan ibu masih banyak waktu," katanya yang
ol sama aku mengalihkan muka begini? Emangnya wajah
nya supaya menghadap ke arahku, tapi
lah bukan
n malah memberikan sele
lalu-lalang di ruang tamu. Pakaian kamu enggak pantas, se
lihat aku dalam keadaan seksi toh? Aku biasa seperti in
ak obrolan lagi ku ambil kain sarung itu, dan ku gunakan unt
jadi aku harus melewati ruang keluarg
n sholat di kamar ibu dan
*
mohon, pokoknya maksa pakek banget supaya aku bisa ikut mereka. Tapi sekeras
barusan, semua biaya pernikahan ditanggung oleh suamiku. B
p ayah dan ibu serta semya hutang-hutangnya. Aku sempat terheran sendiri, sebanyak
kamu. Dia orang baik, kalau ada apa-apa dan butuh apa-apa jangan sungkan, min
ering menang lomba dakwah ketika masih muda, tabungannya mungkin cukup membiayai h
enghormati dia. Ini bukan soal harta lagi, bagiku
u juga manusia biasa, butuh waktu buat a
tuk jadi istri yang baik saat aku belum siap men
m sekejap mata. Bahkan tadi malam pun saat kamu belum siap tidur sekamar dengannya, dia mengalah keluar dan tidur di kamar lain. Ja
mengantar ibu dan ayah pergi ke kota Batam, tempat kelahiran ibu. Katanya di sana mereka ak
*
rkumpul di teras rumah untuk b
h yang akan dibawa pergi. Dia mempersiapkan segalanya dari
jawab dia ini, tapi entah kenapa aku kayak bias
ak! Butuh sepuluh tahun mungkin sampai tab
sa suruh pakai baju ninja, alias g
idup ayah dan ibu, aku mungki
ga dan sayangi dia," ujar ayah di depan pintu mobil. Bibirku tertutup rapat dan t
bagiku untu
n lagi-lagi berterima kasih yang sangat gam
khawatirkan kami di sini. Ingsyallah Huse
deh bang, keren
h kini meng
akhirnya runtuh juga. Aku terisak-isak dalam pelukan
mereka pas aku memutuskan meranta
atah hati, patah semangat,
Karena jika sudah menikah, yang harus kamu d
at aku selain tentang Husein, Huse
laki-laki? Mereka gak tanya kea
begini, lebih baik aku mengalah memendam ego, da
bau tubuhnya yang khas dan menenangkan itu. Hati-hati ya Ayah, I
tajam ke ar
*