Senja
paruh baya yang sedari tadi sib
ang, perempuan itu gugup ndan takut, karena tiba-tiba saja karyawan biasa sepe
fael Alexander memintamu langsung masuk." Ucap sekertaris itu, yang terdengar dingin. Seolah perempuan paruh baya itu tidak suk
senja mengetuk pintu, namun tak ada jawaban, dan ketika Senja menoleh ke arah perempuan paruh baya itu, perempuan itu
a suara berat seorang lelaki mempersilahkan Senja masuk dan duduk, ketika lelaki itu mempersilahkannya duduk, posisi lelaki itu tetap membelak
percaya melihat lelaki di hadapannya. Senja yakin lelaki itu adalah Alex, lelaki yang baru ia kenal
.." sejenak Senja mengatupkan m
ang Senja pikir adalah seorang security yang nantinya akan menggantikan Pak Sam. Dan bodohnya Senja malah berpikir seperti itu, orang setampan Apex mana mu
padahal sebelumnya aku meragukannya, karena dari fisik dan penampilannya benar-benar terlalu
idak tahu hingga saya jadi salah sangka."
kebodohannya. Namun saat ini Senja tak perduli dengan penilaian lelaki di hadapannya, yang Senja khuatirkan saat ini a
an tatapan bingung karena lelaki itu sama sekali tak bereaksi. Lelaki itu tetap diam, sambil menat
il Senja, karena lelaki itu m
n duduk, dengan manik mata yang masih m
ahu, anda memanggil
erdiam, dengan manik mata ya
asa Alex sepertinya tidak akan berkata apa-apa lagi, Senjapun segera bangkit dari kur
emudian perempuan itupun berbalik
n enggan Senjapun membalikkan tubuh, menghadap lelaki itu, y
dalah seorang pengganti Pak Sam. Sejujurnya setelah malam itu, aku mulai memperhatikanmu. Karena tak tahu kenapa, kau membuatku ter
engan perempuan manapun. Kau tahu, bukan tertarik secara s
ernyataan itu begitu mengagetkan bagaikan petir di siang bolong bagi Senja. Entah Senja harus senang atau marah,
denganmu. Tapi walaupun begitu aku tak ingin ada keterikatan di antara kita. Begini.... Aku ingin kau selalu ada untukku, selalu bersamaku, tapi kau jangan pernah berfikir akan ada ikatan di antara kita, apa lagi sampai mengaturku. Ini...
emiliki segalanya, kau tahu aku lelaki yang murah hati, aku akan membelikanmu apartemen mewah, dengan begitu aku bisa leluasa mengunjungimu setiap malam, dan aku akan menanggung biaya kehidupanmu, apapun yang kau inginkan ak
an, atau perempuan yang tidak punya harga diri. Tapi lelaki itu salah, dia menawarkan tawaran gilanya kepada Senja, perempuan yang selama ini hidup dan menghidu
lah aku sudah bilang, apapun yang kau inginkan aku akan meme
sampai kepala Alex mundur ke belakang, dan suara tamparan itu menggema di ruangan yang lua
u pikir aku perempuan macam apa? Kau benar-benar sesuai dengan apa yang aku pikirkan, Alex. Kau sesuai dengan pemberitaan dan keb
ejut dengan tamparan Senja, namun sekarang dia benar-benar marah, karena perkataan Senja. Lelaki itu meng
ri tempat itu. Tapi terlambat, Alex benar-benar tak bisa menahan amarahnya, lelaki itupun bergerak secepat kilat menerjang Senja, dan mendorong Senja y
dipintu, desah napas penuh amarah
ik, bahkan aku merasa kita cocok berteman, karena saat itu aku merasa nyaman di dekatmu. Tapi sekarang, kau menunjukkan taringmu terlalu cepat, Alex. Ternyata kau seorang bajingan, untung saja aku tak sampai tertarik denga
ancaman perempuan itu, Alex tak merasa takut. Lagi pula ruangan i
ih tangan Senja, dan bibir Alex mencari-cari bibir perempuan itu, dengan tubuhnya
anya menempel di rahangnya. Senja terus mencoba meronta melepaskan diri, tapi tubuh lelaki itu semaki
ri perlawanan Senja. Sampai kemudian ketika Senja membuka mulut untuk
agi hari esok. Mulut Alex sangat liar dan lapar, mengecap, melumat dan menikmati bibir Senja yang manis bagaikan anggur yang memabukkan. T