icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Reruntuhan Hati

Bab 7 Pasrah

Jumlah Kata:1089    |    Dirilis Pada: 01/12/2022

ari mulut lelaki itu. Dengan pertemuan ini, semula ia harap Kang Irsyad akan melakukan sesuatu untuk menyelamatkan cinta yang deng

a mereka bertahan di segala gempuran ketidak percayaan, isu miring yang sempat terdengar tentang Kang Irsyad, hingga mati-matian berusaha menaklukan hati abahnya, melakuk

Muna yang juga tersulut ketid

ri. Hingga aku merelakan harga diriku untuk berulang kali datang mengemis restu abahmu. Sesuai janji kita, aku telah melakukan apa pun untuk memperjuangkanmu, Ning. Kabar ini pun tak kalah membuatku terkejut.

akdir, Kang. Apa hanya karena i

k ada yang merestui kita. Sang Penguasa langit dan bumi saja engg

padamu bahwa aku bukan siapa-siapa, bukan trah kiai, aku orang biasa yang tidak memiliki apa-apa. Tidak ada poin plus dariku dan tidak ada yang bisa dibanggakan. Berulangkali aku mengingatkanmu dengan mengatakan hal yang sama. Ka

, Kang. Abah telah merestui

bimbing, dan membesarkan kita. Aku ataupun njennegan, kita semua berhutang budi yang tak dapat ditebus pada mereka. Bagaimana aku akan durhaka dengan berusaha mere

akan lelaki itu sepenuhnya benar. Sekali lagi lelaki itu menengaskan pada Nufus untuk menerima lamaran itu, sebagai bentuk bakti santri kepada

berinya kejelasan untuk melangkah. Suasana hatinya sedang campur aduk sekarang. Gelisah, takut, sedih, terkekang, terdesak keadaan, mungkin jelasnya begitu. Memilih Gus Adnan d

mana,

Menemui Ny

n mau matu

masing. Muna mengerti benar bagaimana hancurnya hati Nufus. Karena itu dirnya lekas menyudahi tangisnya,

njajaki dapur, Nufus mengedarkan pandangannya. Menatap lekat sudut-sudut ruangan yang penuh dengan memori tentang Kang Irsyad. Tabung LPG yang biasa Kang Irsyad ganti, b

akiti dirimu sendiri dengan m

as pannjang dan memegangi dadanya untuk memantapkan hati. Anggukan

ga keadaan di sana hening. Nufus dan Muna hanya memandangi perabotan-perabotan yang setiap hari mereka bersihkan. Bahkan sedari

akan menjadi imam hidupnya. Teringat kembali gelengan kepala Gus Adnan ketika pertemuan mereka dengan

Sambil menyingsingkan mukena beliau menerima uluran tangan Nufus dan Muna bergantian

lah di

a-tiba keluar dari belakang. Seolah sudah diarahkan sebelumnya, lelaki itu lantas duduk di sofa. Berhad

apa,

s. Begitu kalimat itu terucap, jantungnya mulai berdegup kenc

angi sekali lagi, aku melamarmu unt

k mengendalikan debaran hati yang nyeri. Manik matanya menyo

u Nyai. Sa

dulilla

adangnya menjadi menantu itu. Dalam dekapnya Nufus menangis sejadi-jadinya. Tangis yang salah diartikan Nyai Halimah sebagai haru. H

nya terdengar membuka pintu kamar. Sebentar kemudian Nyai Halimah

abahmu sek

g .

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka