Mengejar Cinta Elea
embulat terkejut. William meraih pergelangan tangan Elea, dan mengarahkan tangan Elea k
ya! Aku tidak sengaja, bukanny
kerjasama supaya tanganmu tid
i kulit perut William dengan kapas yang sudah diberi
iku, atau mau membuat luk
sekali tak memelankan tekanan dan gerakan tangannya. "Supa
sudah menabrak mobilku sampai penyok, lalu kau menabrakku menumpahkan kopi panas ke bajuku sampai mengena
Lebih baik aku diam tak us
menyentuh kulit perut William yang berotot itu secara langsung, tapi Elea memberanikan dih tubuh laki-laki secara langsung. Laki-laki asing yang baru beberap
k yang nyaris sempurna itu, ditambah bau harum tubuh William yang tercium mahal, dan jarak merek
emu dengan pria ini, aku
iam. "Sudah selesai, kau sudah boleh pergi."
ai, bajuku saja be
anya aku biusa membersihkan bajumu? Lebih baik kau cuci saja baj
an bisa membersihkannnya dengan tisu atau apa. Se
kasar. "Cepat berikan
emberikan baj
a membersihkan nod
idak beruntung! Aku berharap, ini adalah yang terakhir kalinya aku bertemu dan be
, "Heuh! Salah sendiri, kenapa cari gara-gara denganku. Tapi ngomong-ngomo
lea memberikan baj
emakainya kembali, tanpa meng
suka dan merasa risih. Ia pun menegurnya, "Berhe
lu berbisik di telinga Elea, "Tapi ingat, sebelum kau bisa menghilangkan mataku, aku akan menghilangkan tanganmu terlebih dah
menyebalkan, ternyata dia juga sadis dan kejam. Dia bilang mau menghilangkan tanganku? Apa dia seorang sikopet? O
lea memanggil Nina yang sejak tadi berdiri di se
g masuk ke mobil, "Kita jala
enit lagi,"
k, N
ak salah jika dia berpikiran kalau aku ini wanita mes*m. Ini benar-benar hari sial bagiku, da aku tidak akan pernah bisa melupakan hari ini. Ya
an mobilnya, karena
erpura-pura, Nona. Tapi mungkin bisa berpura-pura di hadapan orang lain, tapi kau tidak bisa berpura-pura di depanku. Aku tau, kalau tadi sangat gugup, hanya saja kau ber
m. Elea mampu membuat William tertawa tanpa beban, dan mungkin ini adal
an misi balas dendam, hanya ada kebencian di dalam hatinya, tidak pernah ad
ajar dengan tindakan dan sikap Rachel yang begitu terluka dan sakit hati pada Damian juga Be
*
ke kamar Hana. "Tumben sekali kau kemari?" tanya H
boleh?" tanyanya, sambil
ol
mu lagi dengan manu
un, langsung mengubah posisinya menjadi duduk. "La
akan itu, tadi," balas Ele
arakan apa?" tany
al lagi. Aku tak sengaja menabraknya dan menumpahkan
pa