Dear My Badboy
semula. Sekolah, main, rebahan, nonton drakor, dan rutinitas sehari-hari lainnnya yang selalu i
nusia kelakuan setan pada ngikutin dia d
, Kanaya sama Andhika teman-teman, cowok itu akhirnya ngalah mau ngant
shb
lagi, intinya anterin gue pulang
sebut dengan berbarengan, sontak Kanaya melongo na
ifikasi bulol, iya bulol bucin tolol sama
tajam, seakan tak mau jika Kanaya di ambil darinya. Padahal mah m
pun baru ketemu satu menit lalu dan kal
us Galen kepada Veren, yang tentunya langsung di tolak m
lo sama anak buah lo balik sekolah
alik, lo juga h
alo gitu a
n itu hanya menatap cengo. Ini konsepnya gimana? Ada yang
epak yang biasa dipanggil Pasha, dengan logat aslinya. Laki
iapa heh! Ya kali gue balik sendiri, gue gak tau jalan sini tuan-tua
balik sendiri gitu. Sebenarnya Kanaya sih gak masalah bakal balik sendiri ya,
anak buah Veren yang bernama I Gusti Angga Pratama. Walaupun dia tahu, bos-nya itu agak
walaupun sering bergaul sama mereka tapi tetep aja kadang bingung
gumam Andhika yang langs
Kanaya membalas gu
apan dia bisa pulang tuhan! Gak kuat rasanya di
gue pulang? Rasanya gak kuat lagi anjir ngadepin bos-bos lo yang gil
rena di sini lo Cuma kenal gue dan karena di sini Cuma gue yang punya hati nu
igangguin sama manusia-manusia kurang akhl
sama bundanya, itu lebih baik dari pada harus tetep t
ucap Andhika lagi, karena ya jujur aja walaupun Kanaya itu cerewet bin ngeselin, bagaimana pun juga
an? Gini-gini juga Andhika masih punya hati nurani ya walau
uh senyum. "Ayo anterin gue balik sekarang!" pintanya kepada laki-lak
ghantarkan gadis cerewet yang me
elihat gadis incarannya malah hendak pergi
ini beralih pada Kanaya dan Andhika. Kanaya Cuma natap b
ya, biar ni cewek gue yang anter," celetuk Andhika yang lan
ima, ayolah kan mereka dari tadi yang rebu
kita yang bersaing ngapain lo ikut-
ban deh, mending lo sama si Hesti aja udah gak usah bikin perkara anying!" b
ini akan diikuti oleh tiga orang, salah satu dari me
a tu cewek pulang bertiga! Kesel gue lama-lama ngeliatin k
arah Angga. "Heh! Yang bener aja! Ya kali gue gonceng
akangnya," usul Nanda, salah satu anggota inti geng Veren. "Gak usah pada protes!"
ng lebih galak dari para lo?" tanya Ga
h marah dia emang serem, kayak emak gue," ujar Veren dengan bergidik ngeri. Membayangkan Nanda marah saja dia udah ketaku
n dari Nanda, akhirnya mau tak mau harus
dan menghantarkan Kanaya pulan
yang menjulang tinggi. Tak lama disusul oleh deru motor milik Veren dan Ga
k Andhika. Akhirnya kini dia bisa terbebas dari man
biasanya. Tidak menjadi korban penculikan dada
pernah ganggu gue lagi, kapok gue harus jadi korban penculikan amati
bis ini lo bakal lebih sering ke
g mendelikan matanya.
dan masuk ke dalam rumah, tak lupa menutup gerbangny
sama orang-orang kayak mereka