Pernikahan Kedua
Mati
ergian Hardhan. Terkadang ia menjambak rambutnya sendiri, atau menek
ih-alih di tempat ini, mungkin Kei yang akan
yang berbeda. Galang panik karena perusahaannya, sedang Kei panik karena aka
ikirannya. Bagaimana reaksi keluarga Hardhan
rtuanya nanti
tau kakak ipar
gupkah Kei bertahan selama
ambil menggebrak meja, kedua tangannya masih terkepal
lagi irama napasnya setelah tadi tersentak
a mama. Mas tidak akan tertekan sampai mengeluarkan kata keramat it
gkan rasa sakit hatinya dengan perkataan Galang. Kei sudah biasa menjadi kambing hitam dari
Bagaimanapun juga, ia yang memilih Galang menjadi
membuat Kei meringis, "Demi Tuhan! Mas malah meneawarkan pria yang sanga
Galang, cengkramannya terlalu kuat,
mu?" Galang masih terus mencengkram dan menguncang pundak
nya dari bahu Kei. Kei manangkup pipi Galang de
tahankan Hardhan sebagai pacarnya lebih dari 2 minggu. Sedang aku?Aku yang memiliki wajah pas-pasan seperti ini dan tinggi badan hanya seratus
tup kedua matanya dan menikmati wangi tubuh Kei
lus Kei, kamu selalu sabar, itu saja sudah bisa memb
menghela napas panjang, pikiranny
dengan tersiksa? Menginginkan pelukanmu
an setiap malam. Tanpa disadarinya, air mata mulai menetes di pipinya. Kei menghela napas panjang, berusaha menenangkan d
a alasan lagi kamu tidak mendatanginya setelah tidak ada aku. I
. Tapi tidak terjadi apa-apa! Mas tidak bisa Kei. Seberapa keras pun usaha mas untuk m
badan Kei seperti anak kecil yang mencari ketenangan dari ibunya
mas clubbing
mas
ase
udah setengah mabuk dan sedang asik berjoget dengan wanita asing di dancefloor, s
lupakan sejenak masalah hidupnya. Seanda
depan Galang, tangan wanita itu merabanya, dan Galang membalasnya dengan memeluk pinggang w
an badannya ke Galang. Dengan gerakan seperti itu, bohong besar kalau tidak ada pengaruhnya pad
minya, tapi aku juga manusia yang punya rasa cemburu! Apanya yang cuma mau sama aku, nya
ya yang sudah setengahnya ia minum sambil menemani Galang tadi, sebelum
hat pesan masuk di aplikasi chat, papanya ada diurutan chat teratas, Ke
a-tiba kabur, tidak jelas, dan kepalanya pusing. Kei
Aku mau mengajaknya pulan
berharap setelah mencuci wajahnya ia akan kembali segar. Setelah itu baru ia akan mencari Galang. Tapi baru b
an dirinya, tapi sia-sia. Night club ini seakan berputar-putar, pandangannya semakin kabur dan Kei sudah tid
eluknya tepat disaat ia keh