Bidadari Tak Bersayap
u, dimana dia yang baru pulang dari rumah sakit untuk menemani Ale ti
iza lebih awal dari rumah saudaranya, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Aiza dan Rayhan tidak akan bertengkar dan mengalami kecelakaan, Aiza tak perlu kehilangan calon bayinya, Al
ash
arga Aiza terasa begitu berbeda. Makan malam yang biasany
melamun tersentak dan menatap Uminya bingung. Perempuan itu mengalihkan pandanganny
r Sarah. Aiza yang mendengar h
yang Mi, di ru
elum adiknya itu menyelesaikan ucapannya Hay
ar tak ingi
an makannya. Meski rasanya begitu hambar dan hampir membuatnya muntah, Aiza tetap memak
pak begitu santai memakan makannya. Dia masih tak menyangka jika kakaknya itu begitu
akaknya itu menginginkan sosok suam
aikan makannya, Aiza berdehem pela
um menatap satu persatu anggota keluarga
atap adiknya. Perasaannya tak enak, apalagi melihat gerak gerik
ngan perasaan yang tak menentu, akhirnya setelah beb
, dia pasti akan berkorban demi kebahagiaan orang terdekatnya. Namun, perasaan takut itu juga menggelayuti hatinya kalau-kalau Aiz
ak lepas dari wajah Inara yang duduk tepat di depannya. "Mbak N
itu Haydar menatap Aiza dan Inara dengan tangan yang mengepal era
erebutnya
ak benar, tapi dirinya tetap menjadi pihak yang bersalah di mata Inara. Karen
Demi Allah aku ngga tau," ujarnya dengan suara bergetar, mati-matia
an amarah. Pria itu menatap kedua orang tuanya yang tetap bungkam, dia tak tahu harus ber
Aiza yang tengah menahan air matanya se
Harusnya kamu yang minta maaf sama Aiza karena be
as
iknya itu, kenapa bisa-bisanya Aiza melakukan semua ini meski tahu dirinya tak salah. Bukankah a
t dia! Kamu ngga mikirin gimana perasaan dia nantiny
intai adalah dirinya. Tapi saat ini pria itu bahkan tak mengenal dirinya, yang pria itu ingat hanya
idup sendiri di saat dirinya tengah sekarat, harus merelakan Rayhan, dan terus menerus sakit saat melihat orang yang dia cintai bahagia dengan adiknya se
ang ada benarnya nak, dan Inara, kamu boleh minta hal lain, tapi tolong jangan deng
setiap keputusan yang akan dia ambil akan menyakiti salah satu anaknya. Jika dia setuju den
s Rayhan didasari dengan ketidakjujuran. Aku rasa mengakhiri semuanya adalah
Kamu pikir gimana perasaannya saat ingatannya kembali dan tahu perempuan yang begitu
aya menatap Aiza. Dia tahu bagaimana karakter adiknya itu, dan den
. "Sejak awal Mas Rayhan dijodohkan dengan Mbak dan aku udah rebut dia dari Mbak. Mungkin deng
gat kecewa dengan keputusanku yang satu ini. Tapi Iza mohon, hargai keputusanku.
, aku minta tolong bahagiakan dia sampai dia ngga punya waktu buat nginget apa yang sudah berlalu," ujar Aiza dengan air mata yang membasahi wajahnya.