Love Back
kit, tetapi Dinda mampu melaluinya. Apa lagi ponselnya baru
aja. Aku mau ajak kamu jalan-jala
p gas bersama mobil kesayangannya. Tujuan pertama Dinda, menjemput Arsanti. Terlihat dari kejauhan, Ars
," kata Arsanti yang
n-jalan," ajak D
, Dinda dan Arsanti mampir ke resto makanan siap saja. Dua gel
Ada apa?" tanya
tanpa memberikan penjelasa
ikit bahagia d
nta? Atau lagi
komen," kata Dinda yang ber
Tatapan tajam Arsanti terus
. Biasa pakai softlens
. Dia seakan kehabisan cara
atn
ri film enak ini," elak Din
api tidak sedikit pun menola
ndong jagung manis dan kopi hangat siap menjadi teman. Film berputar di layar depan. Kedua matanya mena
o bio
mu?. Apa harus menje
sesekali di seruput. Di saat orang lain tertawa Dinda
maaf duluan, pasti dia besa
," batin
ya menikmati sisa-sisa film, Dinda justru kembali terngiang perkataan Amir. Di termenu
lesai," ujar Arsanti seraya me
elesai. Kok
enggak menikmati film. Ak
melamun, tapi menikm
siang ini, cacing demo," kata A
tempat makan yang enak dan nyaman. Seperti biasa, sikap Arsanti y
gak?" tany
eng cepat, be
ti yang masih sibuk membo
kau mau," ujar Dinda
engangguk
utama dan penutup telah di pesan Arsanti. Se
dan soda. Air mineral saja," ka
hatikan. Senyum lebarnya s
mengingat ken
g, Arsanti dan Dinda mengobr
hayalan
au suka cowok kayak
atanya kayak pelanggan w
jawaban Arsanti yang disam
cowok kayak mana?"
u kerja, jujur, enggak main
ke aku cocok sama kau. Yang
," celetu
i
ia langsung bergum
kulkas apany
aji. Mereka menikmati makanan sambil sesekali bercerita. Tidak sungkan juga, Dinda meminta Arsanti mengomentari tentang dir
. Berjam-jam berada di mall. Menghabiskan waktu dengan kesibukan
u ada tamu," kata Din
oh tasnya. Mengambil ponsel dan
eng satu porsi. Meja nomor lima. Dinda menghampiri seorang
n senyum manis dan ramah,
amu penti
a terlambat," k
ukkan
aya Tedy. Pembeli mobil," ujar p
esanan Dinda. Sekilas mereka saling melihat. Tetapi kode dari tatapan mata Dinda, membuat A
a. Mana tahu ada barang
-boleh," kat
ntuk terakhir kali. Lamunan Dinda kembali ter
jual mobil
Di nikmati bang camilan sama minum
ari cukup," kata Tedy seraya
serius dan sangat asyik. Ad
iba, Dinda harus memberikan dok
di hitung silakan. Bawa dokumenny
pikir panjang, Dinda mengam
sempat mengulang kembali kenang
ama sekali tentang alasan mobil yang di jual. Tetapi sayangnya, ilmu diam-diam
l mo
an Dinda. Niat hati ingin merahasiakan
alasannya?"
nduk. Saat dia mulai berani
ereka berlari k