Love Back
g masih terasa, namun dia berusaha bangkit. Wajahnya tampak terkeju
pa
mbuat rumah menjadi sangat r
peduli apa pun, Dina berteriak mencari bidadarinya. Dengan piamanya
Dinda pulang sia
nah main ke rumah, D
Terdiam beberapa saat
ng mana?" lanjut Dinda m
laki-laki, badannya agak gemuk. Ta
depan orangnya?.
mengingat teman yang telah mengantarnya di saat tidak sadarkan diri.
. Aku mau lupakan dia," rengek Dinda
terdengar jelas sampai ke dalam kamar. Sebelum banyak
a, kan, tante?" tan
ngguk sambil t
inda pulang s
tanya namany
. Yang antar cowok ganteng
du
kir. Mengingat-ingat wajah pri
kayak
apa pun, Dinda datang dan l
ka orang yang berbeda. Sudah
ke kafe,"
ang aneh di diri Dinda saat ini. Selagi Dinda pergi menga
yang terjadi. Kayaknya
n," kata Arsant
a alis. Lalu menepuk pu
te maksud. Jatuh cinta itu
sama Amir ya, tan
Lalu dia kembali ber
tahu iya. Nant
ngguk dan ter
ali bersikap seperti biasa agar tidak dicurigai. Di
n tidak karuan. Mengingat pertem
a mendengar lagu yang biasa mereka nyanyikan dulu. Lagu yang terputar di radio mobil semakin me
atikan?" pr
" omel Di
ma sekali. Dia kembali
Kalau punya masalah jangan
Arsanti pen
inda terdiam dan tidak bisa
kan menampar dirinya
atau kasmaran, Din?" t
g sekaligus
uh cinta. Sakit enggak?" tany
us partner bisnis yang polos dan selalu menjadi tempat Dinda mel
jatuh cinta?" tanya Dinda m
atuh cinta sama Amir. Si koki
yaris keluar. Lalu tawa re
sudah mau menikah. Dia sudah
ahannya seb
ku malah e
Kau aja mengkhayal s
ebar sambil menun
cinta sama siap
nda mengambil oksigen dengan
raya menghelaka
masih menyendiri dan
da. Di kafe telah ada beberapa pegawai. Sebagian dari mereka s
, ikan dan sayur may
nya Amir yang t
apa Mir?" b
ng seraya ter
gelas dan diisi susu hangat
ik kau duduk manis. Jangan pergi, jangan
p Arsanti yang berbeda memb
ata Arsanti mempers
Dinda seraya menahan tangan A
an teliti. Waktu merangkak semakin cepat. Pengunjung semakin ramai tidak karuan. Din
. Enggak usah ikut sibuk!" om
osan, Ar!" b
inda untuk tidak ikut bekerja. Tidak i
bekerja, aku duduk di lu
Dinda. Duduk sendiri di kursi dengan tenda berpayung, netra hitam yang berlapis softlens coklat melihat sekita
susu hangat," kata Amir
seperti mendapat sepa
" tanya Am
Aroma wangi mentega dan selai coklat m
Dinda seraya menarik pir
Meja bundar menjadi penghalang dan jarak keduanya. Amir s
r lu kemarin itu tulus bange
dari
, kalau dia ada perasaan sama lu. Gua juga tahu yang buat
ang. Lalu melirik Amir denga
ihatan i
epala Dinda. Sebelum pergi Amir meninggal
kin ada kesalahan yang enggak sempat d
nnya berlahan. Nasihat Amir masuk langsung ke dalam diri
n aku enggak mau dengar pen
untuk aku," gumam Dind
n singkat, Arsanti mengatakan semua yang dia tahu tentang Dinda dan Amir. Di tengah-tenga
jatuh cinta sama Ami