Reinkarnasi ke Dunia Lain
n satu-satunya yang bisa aku korbankan adalah monster sialan itu." Ucap
Hm..." Ray menempelkan kedua jari telunjuknya disebelah kiri dan
encari cara. Ia kewalahan untuk menemukan sebuah ide. Ak
h kelemahan?" Tanya Ray dengan nada penasaran.
sih?. Entah kenapa pada bagian kakinya memiliki corak harimau sedangkan tubuh atasnya seperti tubuh singa. Ya sud
kukan penyerangan. Dan lagi pula untuk bagian ekornya itu berbentuk seekor ula
ersebut. Tiba-tiba Ray teringat akan satu bagia
ini, aku memperhatikan bagian dadanya terdapat Kristal merah yang lumayan besar memancarkan cahay
klah mungkin untuk malam ini sangat sulit mencari cara menghabisinya. L
Ia mengambil posisi aman untuk tidur di atas pohon tersebut. Sebelum mengisti
.
KAMI TIDAK BISA MENJALANI KEHIDUPAN INI
n karena mendapatkan sebuah m
a aku meninggalkannya. Dalam mimpi itu, uluran tanganku secara perlahan mulai menjauh dari m
terdengar. Semuanya begitu tenang bagi Ray. Ray yang baru
a binatang lainnya. Bahkan monster yang dibawah ini tidak mengel
malam dia masih menungguku untuk turun." Ray memper
sa turun untuk mengambil beberapa persediaan makanan, minuman dan juga memp
etap berhati-hati karena aku tidak tau kapan dia akan muncul dan
buahnya. Satu persatu buah-buah itu mulai berjatuhan kebawah. Setelah habi
berlindung dari kejaran monster tersebut
lai merencanakan taktik penyerangan. Ia menatap ke arah pasir
cing makhluk itu untuk mengejarku. Nah, dengan begitu aku bisa mengarahkannya ke lubang yang telah aku gali tadi. Ketika monster itu
onster itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Lagi pula aku hany
ghabisi makhluk itu." Pikiran Ray terhenti s
ter semengerikan itu yang dapat di jinakkan. Malahan nanti ak
aku serang monster itu dari atas pohon ini saj
atas pohon ini. Lalu aku akan melempar sesuatu yang runcing dari at
ikan sebagai senjata. Melihat di sekelilingnya hanya terdapat kayu yang cukup kuat dan
jalan ke bibir danau dan mengambil bebe
karang saatnya untuk membentuk tombak
cukup sulit membentuk senjata yang ia inginkan, Ray tetap bekerja dengan tekun
Akhirnya Ray dapat menyelesaikan seluruh t
ua yang aku butuhkan suda
ena butuh waktu berjam-jam untuk menyelesaikan senjata itu, Ray pun sudah sangat kelapara
menyantap buah kelapa ini, aku harus tetapi bersyukur karena bisa tetap makan
ahari sore yang indah mulai redup. Ray yang masih d
uar. Memang lebih bagus jika aku menyerangnya malam ini, karena jik
malam itu ia akan menghabisi sang monster