Jerat Cinta Bos Gangster
ari suara. Jantung seolah hampir terlepas, ssat perempuan itu dengan santainya memekik girang, men
erjadi!!!" Teriak Daniel yang ta
embuat perempuan itu cemas. Setelah sedikit berkata, ia me
cana untuk membalas dendam. Jay memutar otak, duduk di depan foto sang bibi
tang sendiri ke markas gangster
itu, "Kau di sini saja, berjaga. Aku akan kesana. Mer
h ponsel dalam kantong saku, memanggil John untuk menyiapkan pasukan
Bodoh. Bagaimana bisa bertindak ceroboh yang jutru membahayakan nyawa. Tidak, Jay tak akan membiarkan Wang mati
mobil, "Datanglah ke café Glorius, katakan pada Sena
, tua
dia, pastikan tak ada dari anggota Devi
erja lama sejak kedua orang tuanya masih hidup adalah pengecualian. Turun dari mobil yang kemudi
mbai pada Jay, "Aku sudah mengumpulkan anggota s
tennya, "Pulaglah lagi dan awasi Daniel. Lapo
lakukan sesuatu tanpa pesiapan. Sementara Jay menoleh pada pasukannya, menoleh se
n. Perkelahian terjadi, pukulan demi pukulan coba di tangkis, antek-a
ak
y menambah dengan pukulan berkali-kali di wajah yang te
empat mendapat pukulan. Persetan dengan rasa pening nya, sekarang yang
seolah kesurupan, pria itu menghabisi semua yang berada dihadapan dengan tendangan dan pukulan. Memuaskan, seolah dengan pe
N KU AMPUN
inya memsuki gang yang semula sepi itu secara diam-diam. Pertarungan saudara itu terjadi sangat sengit, sal
i ka
ci, memukul pada kepala saudaranya hingga mengucur darah. Tertawa puas, Joo berjalan semkain dekat, sem
mutilasi tubuhmu dan memisahkan semua bagiannya untuk diberikan p
-benar kehabisan tenaga, apalagi kondisi sekarang tak mem
yang baru memasuki ruang t
an
puas, pria itu tak menyadari kehadiran Jay hingga peluru mengenai bagian dada kanannya. Melotot menahan sakit, pria itu bergegas menjauh
-orang mu sampai tak tersisa siapau
memapah tubuh sang paman yang tak sadarkan diri. Menghela nafas, sembari berj
*0
ma. Sampai kapan? Bahkan ini sudah satu jam lebih. Selalu begini, untuk ken
g terletak tak jauh, "Lebih lama itu bisa jadi sampai
entang kehamilannya. Waktu panggilan berkurang, bahkan sama sekali pria itu tak mengucapkan sepatah
otak kecil di tangan yang langsung diber
nnutup hidung dengan telapak tangan. Air mata jatuh, melihat keadaan
a, aku punya hadiah untukmu," dengan senyum pahit yang sangat dipaksa, Jay membuka kota
kan mengembalikannya seperti
ia menggeleng pelan. Singkat. Waktu kebersamaan mereka seolah terlewati begit
nti
gnya kapan aku ti
dulu," pria itu menguatkan hati, melanjutkan ucapan, "Kamu harus jaga anak kita, hmm? Aku akan memberikan
kau menolak ber