Tunggu Pembalasanku Mas
ri pada mengusirku dari rumah mereka.Sejak aku kembali ke rumah,ayah belum pernah berbicara dengank
n yang ku masak sama sekali ayah tak mau sentuh.Hal itu membuat ku semakin patah hati dan
angan tanganku tiba tiba ada tamu yang
alam?"Aku sangat mengenali suara itu,itu
au yang berada di tang
m."jawabku sambil
u sangat terbantu dengan pelukan bu Fatimah,tidak
menjauhi ku ada sosok bu Fatimah yan
pir empat bulan kamu mengurung diri sekarang saatnya kamu bangkit ja
hu apa yang telah terjadi pa
ibu harap Nisa mau ya kesekolah lagi ya?"suara
dah peduli sama Nisa.
jam,akhirnya beliau pamit pulang.Dan segera kututup pin
seragam sekolahku,sudah lama sekali aku tidak memakai baj
pulangan ayah,namun sampai
b ayah ku baru pulang kulihat wajah lelah terpancar dari wajah tuanya,pasti ayah sangat kelelahan setelah seharian
tanganku mengepal,aku berjanji a
*
egas memakai seragam sekolah ku.Ayah yang melihatku memakai seragam sekola
lagi yah."Ucapku pada ayah ya
anku tetapi aku melihat senyum tipis
yah."ucapku sambil menyalami tangan aya
yah yang sedang menangis.Setelah menyalami ayah, ku hidupkan motor bebek pemberian ayah dan ibu di u
*
semua teman-temanku,seperti nya semua s
at ku sekolah lagi,tetapi aku tidak peduli dengan tatapan sinisnya,yang t
a ayah bahwa aku pasti
saat nanti."Uc
*
,tadinya ayah tidak pernah menyentuh masakanku,tapi kemarin pada saat pulang sekolah,a
ah yaitu kakap gulai merah,dulu sewaktu ibu m
a ayah masih menyayangiku, tetapi ayah tidak mengakuinya.Untuk apa ayah berbela
karena mulai sekarang aku akan selalu membawa bekal kesekolah,kar
ekolah, saat menghidupkan motor,kudapati minyak nya p
aku tidak tahu apakah ayah mendengar ucapan ku atau
*
i ini adalah UN yang di laksanakan se
in aku pasti bisa mendapatkan nilai yang bagus, dan aku akan me
*
mkan namaku sebagai siswa dengan nilai paling tinggi,di saat teman temank
epertinya beliau kaget mendengar bahwa
pat duduknya saat aku menuju podium untu
bahkan untuk ayah."ucapku di atas
in dan walaupun ayah tidak ada mendampingiku teta
dak sabar untuk bertemu ayah dan memperlihatka
idak menemukan keberada
mungkin sedang bekerja
ialaku sengaja ku letakkan di meja depan tempat ayah biasanya istirah
biasanya ayah pulang sampai malam.Dari tadi aku mondar mandir terus menunggu kepulangan
ri dan memeluk ayahku
yah ku pulang."Batinku sambil tetap