FREE FALL
edangkan Leah selaku korban gombalan Jesse dibuat terperanjak dengan kata kata Jesse barusan, dirinya baru sadar j
eah ibu jari Jesse dengan lancang menoel hidung Leah. Menyampaikan rasa gemasnya yang sudah tak tertahankan
di depannya itu lebih cantik dari dugaannya. Bahkan matanya kini tidak bisa lepas da
ih yang sedari tadi tidak berpindah darinya. Bukannya dirinya mau mengganggu Jesse, ta
iya,
an baru di kampus, terlihat sempurna. Seorang mahasiswa kedokteran nan tampan pujaan semua mahasiswa kini sedang bergandengan dengan mahasiswi tata busana yang menggeluti dunia model. Sungguh proporsi yang pas bukan? Membu
sa nervousnya tadi bahkan kini dirinya sudah berani melemparkan lelucon untuk
anya memang sudah ada di kampus multimedianya ini namun seperti pikirannya masih ketinggala
ain sama
ketidakberuntungan sudah menyapanya terlebih dahulu. Namun, ketika Ryu sudah fokus mendengarkan penjelasan dosennya dan dengan perlahan melupakan perasaan tak enaknya itu. Suara pintu kelas yang terbuka tiba tiba saja menginteru
tah memang ada apa dengan dunia hari ini. Tanpa melewatkan kesempatan itu, Klaerina langsung bergegas duduk di kursi tepat sebelah kiri Ryu. Dirinya m
Matanya itu terlihat penuh pertanyaan dan bingung sih lebih tepatnya melihat
njelasan dosen yang lumayan dirinya lewatkan beberapa menit tadi. Ya maklum lah namanya juga anak pintar nan rajin, berbeda dengan Ryu yang hanya mengandal
eri tahu temannya itu jika dirinya salah kelas. Lebih tepatnya biarkan Klaer fokus belajar aja lah, oran
i
elajar walaupun salah kelas, sebuah pikiran yang sed
g lagi lah kalo memang itu benar adanya. Klaerina kan orangnya selalu keceplosan jadi sudah pasti t
astian saja. Tapi walaupun hanya gumaman saja, setidaknya jawaban Klaer itu bisa dirinya anggap sebagai bentuk pengiyaan lah. Dengan cepat wajahnya itu dirinya alihkan kembali ke papan. Duduk dengan tegap d
ta sudah UAS." Ucap Pak dosen yang sudah menutup kelas pagi ini. Rasanya lebih singkat da
ngguh sama sekali tidak mendapatkan clu
ngan Ryu barusan. Membuat Ryu dengan spontan melempar punggungnya ke belakang sandaran
m malem." Ujar Ryu tiba tiba, ta
Bocah di sebelahnya nih sedang ngobrol sama siapa, karena kelas sudah hampir kosong. Teman temannya yang
s dah kosong tinggal kita." Balas Klaerina dengan matanya yang be
gue ngomon
Abrar Ryu Artha mengatakan kalimat itu padanya, padahal mereka tidak
ng mulai memicing itu. Curiga dengan gerak g