Marry Me, Uncle!
udah s
u samar-samar menangkap wajah samudera di atas kepal
buhmu masih sakit?" tanya pri
embali memejamkan mata begitu merasakan kepalanya berd
ang, perempuan itu kontan membuka mata lagi. Tanpa pik
dera panik dengan reaksi
anku?" gumam perempuan it
a terdiam. Melihat reaksi sang paman,kan?" Aletta bertanya sekali lagi y
teriak perempuan i
tubuhnya. Aletta yang merasa belum mendapat jawaban
tuhku jika memang aku sudah tidak suci l
nya pada sang keponakan. Samudera ingin menjelaskan semua, ta
rpukulnya denga
begini? Lepaskan aku!" amuk perempuan itu t
Aletta," pinta Samudera lirih yang akhi
menangis semakin deras. Isak pilunya bahka
an pernah bisa memaafkan diri sendiri. Maaf karena membuatmu hampir dinodai oleh pria
Aletta justru menangis semakin kencang. Tangis lega
tadi aku ...." Perempuan itu bahkan tidak bi
a itu juga berbaring di sisi lain ranjang yang sempit tersebut. Tubuh mereka sa
memuncak. Samudera menggertakkan gigi menahan luapan
a bagian wajah Aletta yang terluka. Termasuk kedua matanya yan
u menyentuhmu?" tanya Sam
Aletta sambil m
upan di sana. Selanjutnya, pria itu mengusap pipi A
kannya, kan?" tanya Aletta se
sudah dipastikan Paman akan menghabisinya saat itu juga." Tersirat nada keseriu
an yang mengurus pria sialan itu. Paman pastikan dia akan mendapat
mata lagi. Tapi, bayangan kejadian sebelumnya kem
amudera segera menarik tubuhnya mendekat. Dengan lembut, pria itu memberika
man." Perempuan itu bergumam lirih sambil me
elumnya. Andai saja Samudera tidak berpikir untuk menyuruh seseorang mengiku
ar biasa. Melihat tubuh perempuan yang begitu dijaga dan dicintainya penu
letta sendiri. Sepertinya Aletta memutuskann
yang salah. Beruntung saja Samudera hanya mematahk
ungkin Samudera sudah mem
*
ra bertanya pada Bi Rindi yang ba
bertemu siapapun. Dokter juga menyarankan untuk jangan membiarkan pria menemuinya dulu. Sepert
tertidur tadi. Karena ada pekerjaan yang tidak bisa
itu sudah terbangun. Hal yang membuat Samudera panik, pere
keluar. Sejak saat itu, Aletta tidak bisa ditemui h
itu sampai berhari-hari begini. Pria itu terus merasa ti
i. Aku ingin mencoba menemuinya kali ini,"
, Tua
khawatir," sanggah Samudera sebelum akhi
rduduk dan meringkuk seperti biasa. Tapi, buka
an tidak akan pernah menyakitimu, kan?" tanya Sam
paman. Hal itu membuat perasaan Samudera sakit. Dia tidak akan
dia melukaiku. Paman juga begitu, k
menggel
selama ini Paman pernah menyakitimu
a sang paman. Samudera tersenyum lega begi
ayo kita menikah! Aku berja