Marry Me, Uncle!
am
ampingnya. Tentu saja tidak ada sahutan. Justru
inya, memang wajar jika sang paman semarah ini. Setelah memberinya ka
a lagi percakapan an
panggil Alett
II
danya begitu pria dewasa itu
esal. Jantungnya bahkan berdet
kik perempu
membentak Samudera justru
au harus merasakan masuk ke kelab malam setidaknya se
u ini? Dari mana kau mendapatkan baju siala
... k-katanya agar aku bisa mendapatkan
tu?! Kau hanya akan menemukan lelaki brengsek saja di sa
jemarinya. "Tapi Paman Sam sering ke sana
udera kehilan
gerti," tegas Samudera sebelum ke
i, perempuan itu sibuk memandangi jalanan y
itu lagi. Jika sampai Paman menemukanmu, awas
udera mati-matian mengulum senyum. Matanya beberapa kali bahkan salah fokus pad
mudera menggertakkan gigi murka. Tanpa pikir pa
i di sini?" tanya Al
sakit melihatnya," jawab Samudera cep
l. Samudera masuk ke dalam toko pakaian dan membeli baju p
tu segera meletakkan tas berisi pak
engganti baju," t
rpakaian seperti ini?"
ta paman sakit melihat tubuhku karena terlalu
pada perempuan ini? Justru karena Aletta terlihat terlalu m
a sudah banyak diambi
bodoh!" maki
erpakaian begini karena aku tidak seseksi perempu
bahkan mengakui bahwa perempuan yang sialnya keponakanny
Aletta berpik
kaian. Kita pulang saja," sahutnya final s
idak ada pria yang bertahan menjadi kekasihku. Ternyata aku tidak mena
Aletta membuat tubuh dan kepal
u
annya berhenti, Samudera malah kembali menempelkan bibirnya pada bibir mungil Ale
pas terengah-engah. Terkejut deng
pa yang sudah
ang dirimu sendiri. Atau aku a
*
ta bertanya pada supir pribadi yang
sih di kantor," jawab supir b
Perempuan itu masuk mobil da
ku ke kantornya Paman, ya?" sahut perempuan berk
idak jelas. Tanpa dapat dicegah, kilas kejadian semalam, saat sang pa
a dia punya perasaan yang sam
saja terkekeh geli. Tanpa sadar, pria tua itu mera
ak ada alasan yang jelas kenapa Bintang---Ayahnya, sering memukuli peremp
empuan itu seperti ratu. Bahkan, Samudera menentang keras Aletta bekerja
a oleh Samudera untuk mengisi waktu luang. Itu pun bekerja di salah
makanan di sana dan bertingkah layaknya pelanggan. Tidak jarang
n kesayangan Samudera tersebut. Bahkan sepulang kerja, pria itu
ung pergi ke kantor Paman," pesan Aletta begitu mereka sa
ng tampak cantik dan sebuah totebag berisi makanan. Di mata Pak Samsul
um Aletta justru berkembang semakin le
pa-apa saat Aletta melewatinya. Sebab perempuan itu tahu, Alet
ah marah jika orang itu adala
tong begitu membuka pintu ruangan da
angku seorang perempuan. Hal paling men
gera menyingkirkan perempuan yang tampak canti
ta yang justru mulai gemetar da
mengetuk pintu terlebih dahulu.
ke sembarang arah, berikutnya, pere