Naura Sang Pewaris
inggalkan t
k ke para awak
. Dasar cebong!"_ Regina menggerutu dalam hati, akan tetapi gadis ini mampu menyembunyikan kek
juga dia ngomong!"_ Desiana santai. Regina tak bisa menyimpan rahasia l
ra sibuk mengatur an
reka di ganggu kelompok Regina, latihan menari di pan
g ke gazebo tem
a Na
Padahal itu nama kecilnya. Neneknya seri
utusan
ma ka
itu p
a isi surat "Undangan
a aku siapa?"_ Naura tersenyum geli. "Mungkin karena
rapat di kecamatan itu
*
tan. Saat Naura datang dia di sambut ibu-ibu
berbaju seragam coklat, pegawai keca
berprestasi, pelopor pendidikan luar se
po, mereka berganti
bertepuk tan
apatkan pe
hu!" Naur
benar! Se
aura. Kami tu
tidak mengerti mengapa dapa
harus bahagia atau sedih dengan pengh
daftar nama
DPRD, tokoh-tokoh masyarakat, mere
Naura dipertemukan dengan orang-o
tunda 2
datangan bapak
PAUD Tunas Harapan, yang juga penaseh
pi wajahnya dengan kertas,
k orang di ruangan itu, saat in
. Lambat laun dia bakalan be
di kenal, hal itu membuat dirin
di ketahui oran
alah anak kandung Rebe
piring dengan sendok. "Perh
bagian pes
ernah bertemu orang tad
tang, beliau ada
terhindar dari
ng, dia ingin ke
*
Regina mengajak teman-teman
erah. Desiana hafal plat mobil Rebecca. Kening Desiana berkerut, ada
!"_ Desiana b
menga
pertemuan
"Pantas kamu ngajak kami ke
akan siang di restoran ini. Tapi ibunya sering begitu. Sebagai ang
rtemu s
g makan sia
g makan VVIP. Regina mengin
ulana Isaac, konglomerat it
saac? Dia itu orang terkenal, orang
n restoran mencuri deng
t, ketemu karya
di dalam. Tapi saya dengar, ibu Rebecc
. "Terima kasih
dak cerita! Kalau itu benar, maka dugaanku selama ini adalah tidak salah. Aku pernah dengar ay
paling berpengaruh. Hebat. Luar biasa!"_ Regina jingkrak-jingkrak. Untung tidak ada orang
banyak penjel
*
yonya F
membaca surat
nya baju yang pantas untuk
akin diundang, tetap
tok
mbuka pintu. Nyonya
wa baju
auzia t
ih! Saya butuh baju baru
a. Dia datang membawa baju muslimah pas d
dahal dia sudah kerja. Tapi memang gaji guru honor di PAUD itu sangat kec
ca raut wajah Naur
n ibunya hidup berkecukupan!"_ nenek Fau
alahku...!" _ nyonya menyembunyikan air matanya. Nyonya Rustina melihatnya, "Ibu Fauzia pasti bahagia cucunya d
*
penghargaan menerima pem
tidak bisa had
ara ini di hadiri orang-or
ni ke Humas walikota, mereka menyampaikan
ngdut, apa dia tidak tahu kalau di ac
ichard