icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Satu Janji

Bab 3 Pesona Kereta Kuda

Jumlah Kata:1318    |    Dirilis Pada: 07/11/2022

o matang memberhentikan kereta kuda yang seri

ya dia mencoba naik dokar. Meskipun sendirian, tapi dia merasa bahagia karena bisa merasak

engah sembilan malam, kereta kuda itu berhenti dan waktunya Caca pulang. Dia ingin menelpon Sah

ra mundur atau berlari maju untuk segera menyabrang, karena dirinya syok. Hingga motor itu semakin dekat

ia dengar. Dia membuka matanya perlahan dan terkejut karena di depannya sudah banyak orang berkerumun. Caca berlari untuk mel

Tolong bantu bawa ke rumah sakit, ya.

meringis–kesakitan, "Antar saya ke Ru

an permintaannya. Sesampainya di rumah sakit, caca terpaksa menjadi penanggung jawab atas kejadian yang menimpa Raditya–malam ini. Se

tanya Caca denga

k Raditya membutuhkan istirahat total selama kurang lebih tiga hari unt

atau rawat jalan, Dok

tolong kembali ke sini lagi untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Maaf, saya

g pemeriksaan. Dia berniat ingin mengantar Raditya pulang, tetapi pria itu menolakny

di cari Sahida, loh." Pria bertubuh a

u pulang duluan kalau begitu," ujar Caca. Dia melangkahkan kakinya

ya," ujar Raditya, "Lagi pula, kamu tidak

nnya saat ini. Pria itu dengan tanpa berat hati menceritakan kalau dirinya menghindari Caca, agar t

dak ingin memikirkannya terlalu serius, lalu dia memutuskan untuk segera meminta maaf dan berterima kasih dengan Raditya. Tak lama, seor

*

ih sibuk mencari Caca– yang kini sudah perja

, pula. Bisa kena amukan singa, nih kalau

h tidak menemukan Caca, dia memutuskan untuk kembali ke cafe dengan harapan Caca sudah ada di sana. Akan tet

bisa bantu kita. Nggak mungkin 'kan, kita nyari

Ras. Mana aku tahu nomornya dia

ukan dari ibunya Caca, juga abang kandungnya yang seram. Tanpa dia s

ngis?" Saras mendekati Sah

u bingung harus ngomong apa ke mereka

a adanya tentang kejadian ini, tanpa ditutup-tutupi.

sal, setelah tahu kalau yang menelpon adalah Caca. Dia mengangkat telepon itu dan memaki

segera melakukannya. Caca meminta maaf karena telah membuatnya dan Sahida

at naik dokar. Tadi aku mau telepon Sahida, minta jemput di halte. Tapi

bikin kalian ke

kenapa-kenapa 'kan, Ca?" ta

u. Dia berusaha menghindariku, tapi malah jatuh. Parahnya lagi, orang

jadi orang. Bisa gak sih, sehari ...,

main kabur gitu aja. Pakai acara bikin Raditya ce

dengan sepihak, tanpa ada kata penutup. Sahida berpamitan pul

*

aku menjadi manusia asing yang menyebalkan. Bahkan tak jarang pula diriku sendiri ta

mengabulkan doa-doaku, pasti nanti akan terlihat tanda-tanda dimana alam akan segera menj

r tidak satupun pertanda yang luput dari mataku. Aku yakin dengan izin-Nya, pasti tak a

Cac

u adalah orang tuanya. Menulis adalah kebiasaan Caca sejak masih duduk di bangku SD. Sebagai sarana untuk mengungkapkan semua unek

ya. Tetapi justru tanggapan menyebalkan yang pria itu dapatkan darinya.

kir terlebih dulu. Ya, penyesalan memang selalu di belakang

ih awal, hari ini. Tetapi matanya sulit untuk di tidurkan. Bayangan Raditya terus saja hadir d

i lagi-lagi hatinya dipenuhi dengan rasa gengsi dan benci–yang membuat dia mengurungkan niatnya.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka