Terjerat Pesona Duda Galak
salah keturunan, sudah 4 tahun pernikahan tetapi Zila dan suaminya Herman belum mendapatkan keturunan
ahun aku nunggu tapi apa
karena apa Mas? Apa hanya karena ingin anak?" balas Zila dengan hati yang tergo
lalu menuntut agar dia segera memiliki anak, tapi nyatanya sampai seka
nikah s
ka dia boleh berteriak kepada dunia dia akan lakukan. Bukan keing
mpai hari ini Zila selalu meyakinkan diri bahwa tidak ada hubungan
an bercanda kayak g
daan atau kebohongan semata. Tolong katakan bahwa apa yang tengah terj
erius. Aku udah makin tua dan sa
r ludahnya deng
a usaha lagi, tolon
g suami memperjuangkannya dulu sampai dia memilih untuk berhenti kuliah karena peker
ku udah sabar se
an, "Aku mohon Mas, kita
p Zila. Aku capek dan kamu juga capek. Nggak ad
tangan, kakinya melemah sampai tanp
ng tarik ucapan kamu lagi Mas,"
a Zila, aku udah lelah set
berani meliha
pat orang yang nggak kenal sama kita." Zila m
a, Zila tolong
ga sakit saat Ibu dan orang-orang nanya kapan hamil. Tapi aku men
. Isak tangis Zila kian bertambah. Semua terasa sangat menya
ila dengan suara
ng, dia masih enggan
ama dia se
k berkhianat selama pernikahan mereka. Ia bahkan tidak s
ujar Zila lagi
awab, bibirnya tertutup
ena aku belum hamil kamu bisa-bisany
kamu nggak usah nikahin aku. Ng
uk diam, padahal Zila
mu bisa berbuat sejau
akal kayak gini Zila," balas
aha kuat meski hatinya tidak utuh lagi
kah lagi, hanya itu yang bisa Zila laku
izin dari kamu un
uh membuat jiwa Z
apa Mas?" tan
nikah jika kamu mas
mua akan berakhir semudah ini? Bukankah Zila sudah berbesar hati membiarkan sang suami menikah lagi
gila?" teriak
lai detik ini kamu b
an mengudara. Zil
alau bukan bersama a
kebahagian itu bisa didapatkan
hanya karena seorang perempuan yang baru kamu k
a Zila, bertahan hanya
hu Mas, jika nanti faktor aku susah hamil it
nakutkan karena
n seperti itu. Selama proses pemeriksaan ti
ukan aku!" teriak
gan harap Mas, nanti kamu akan merasakan yang le
belum Herman berbuat yang tidak-tidak. Mulai detik it
gizinkan Herman untuk menikah lagi tetapi apa yang di dap
anya bisa menangis dengan terisak-isak. Mencob
ah sangat mencintai Herman tetapi apa yang di da
sa tinggal di rumah ini lagi. Dia harus pergi menjauh agar luka yan
. Zila hanya tertawa, dia langsung saja menandatangani surat tersebut. Kebetulan, hari ini dia memutuskan untuk meninggalkan ko
sudah menjadi keputusan yang menyakitkan untuk Zila. Zila tidak bisa pulang ke Riau, dia sudah sangat malu. Dia memilih untu
nya. Secepat itu Herman melupakannya? Semua seperti candaan semata. Zila baru tahu jika keduanya sudah menjalin h
harus memikirkan bagaimana kehidupannya selanjutnya. Jika dia