Jeratan Cinta CEO Diktator
telinga Andra. Sudah sekian kali ponselnya teru
ng pria baru bangun tidur terdengar begitu jelas di telinga penelepon. Cahaya matahari yang
mengembuskan napas pelan mendengar ocehan asistennya di pagi hari. Matanya tetap terpe
hnya membelakangi gorden agar cahaya matahari yang sudah bersinar sangat
semua dalam masalah! Apa kau tahu ...." S
ng-orang di luar sana yang jabatannya setara denganku, dan mereka semua mabuk.
u kedatanganmu di kantor pusat!" Dahi Andra menyerngit heran. Ia memijat kepalanya yang masih berdenyut
ng memaksakan matanya untuk terbuka lebar saat tak sengaja melirik cermin besar yang berada di dalam kamarnya, memantulka
saha mengingat setiap kejadian yang ia alami kemarin malam. Memaksa otak
a jeans hitam, memakainya dengan tergesa-gesa sampai ia tak ingat untuk mandi terle
*
an raya yang cukup ramai dengan kecepatan tinggi, tak memedul
berapa pegawai pentingnya yang sudah menunggu di tempat parkir mobil. Ia sedikit
a bingung melihat banyaknya mobil para wartawan yang berjejer
r luas tentangmu. Lihatlah cakaran yang mereka berikan di tanganku." Dika sedikit menggulung tangan panjan
terjadi kepada dirinya. Andra hanya ingat jika ia terlalu banyak
telah memaksa seorang wanita untuk melayaninya dalam keadaan mabuk. Disana terlihat Andra y
u .
a habis, "Dari mana kau mendapat kiriman video ini?" ta
anyak saluran televisi yang m
adahal malam itu aku menyewa kamar di samping kamar apartemenmu." D
u. Yang hanya bisa ku ingat adalah saat dimana kau dan yang lainnya melarangku u
erada di parkiran langsung panik saat gero
kan klarifikasi tentang
t pun pertanyaan itu. Semua wartawa
dalah adik Anda? Menurut bukti yang kami punya, wanit
ang, merasa terkejut dengan wanita
karyawanku. Mereka membutuhkan ketenangan," ujar Andra dengan berwibawa,
nnya, Tuan Andra. Kami yakin jika Anda tela
mpilannya begitu sangat kusut, baju kemeja yang ia kenakan
dra, merutuki ke
iri. Lagipula, itu tidak ada untungnya. Sekarang, kalian s
salahpahaman. Tidak ada hal l
nyaan memojokkan. Matanya memberi isyarat kepada tiga orang security yang berjaga di dekat pagar masuk, matanya sedik
dapat melewati jalan karena para wartawan sudah memundurka
ita penggoda yang berada di bar. Jika kau sedang membutuhkan hiburan, aku bisa memanggil mereka untuk mengembalikan
untuk menghiburku! Kau sangat tahu jika aku tak menyukai wani
akin membesar. "Berikan aku nomornya. Wanita itu sudah kurang ajar." Andra merobek se
dah mem
h skandalku dengannya. Mem
ke telinganya, menunggu dengan
artemen Anda tidak jauh dari kantor saya." Andra langsung memutuskan
*
dalam. Senyum manis ia pancarkan tatkala melihat pria pujaan hati
dra yang masih terdiam dengan wajah datar. Memeluk Andra dengan erat
ba bertindak lebih terhadap tubuhnya di hadapan asistennya, ta
tanya Andra to the point, menggerakkan giginya, mena
Kakak maksudnya? Aku e
ri mulut sang wanita, "Jiny, tolong jangan membuat saya dalam masalah! Anda hanyal
an yang tiada tara? Kakak bahkan terlihat sangat menikmati permainan kita." Jiny tersenyum miring. Lipstik berwarna merah menyala yang menempel di bibirnya memberikan kesan berani, ditambah gaun hitam ketat yang ia
melakukan hal senonoh terhadap Anda!" teriak Andra dengan perasaan ke
dihadapan mereka semua?" Jiny mulai menangis. Ia menangis dengan tersedu-sedu, berharap Dika yang menja
in. Jika Anda menginginkan uang, katakan saja, dengan senang hati saya
an kedua tangannya di meja, "Apa yang Kakak katakan? Apakah K