Wanita Milik Pewaris Tunggal
ia harus masuk ke ruangan yang
Ansel. Pria itu selalu b
. Ia tak boleh terlihat lemah di depan pri
l
at mengambil nafas dalam-dalam lalu memb
cil?" Sean duduk di ku
n ketemu
ah!" Sean mengi
u. Sini!" Sean menatap Ava d
s ngapain?" Ta
. "Pakai itu!" Dagunya terangkat men
rwarna mocca. Sejauh gaun dengan belahan da
kaian seperti itu. Lebih nyaman dengan celana jeans-nya dan kemeja seperti sekar
pakai
g Ava dnegan
irnya ada juga yang bisa menye
u
lelaki itu meringis. "Diam atau
mau di kirim untuk melayani nenek Sean
ngang gaun tadi. Ia bi
kai!" Sen
mengangguk d
kem
gak mungkin kan
ni. Sekali aku mau menilai
in melakukan hal itu. Ganti baju di depan
ep
elakukan apa yang dikatakan Se
meretak. "Kamu sudah ku bayar. J
" Ansel mendorong tubuh
di sana," ucap Ansel lembut dan
nuju kamar mandi memba
Sean mendorong tubuh Ansel hin
ewasa. Umurmu sudah
ti nenek, sangat cerewet." Sea
emalam kamu terus saja bu
ntaku seger
itu ceri
ng. "Kali ini aku tak bisa mengelak, nenek mengan
i aku harus membawa calon istriku! Itu sebabnya, aku seng
Lalu Je
long malam ini teman
a haru
asalah jika kamu sudah
Selalu saja, ancaman yang
meneguk liur dengan kasar saat mel
idea hingga lekuk tubuhnya tercetak jelas. Tak hany itu bagian depan dnegan
u," gumam Ava malu melauht
aian terbuka seperti ini. Ini per
apa lama se
a mengancam dia juga ternyata tak sabaran!" Ava k
ung kaki. Tmetu saja gadianitu meras sanagt risih, ke
pan yang tak lepas dari
wjaah datar tanao ekspresi. Tiba-tiba sjaa secepat ki
ni lebi
angannya menutup bagian
kalipun aku tak bergairah denganmu!" Sean berjalan
e over. Wajah kumuh seperti ini tak la
, siapa juga yang mau menjadi calon istri d
perti itu! Kau menan
hkan pad agadisnyang hanya diam sejak tadi." Ansel meng
Nenek sebagai pertemuan calon istrik
hiih!" Ava bergidik ngeri ketika ia me
uat dari beberapa pendiri perusahaan. Bahkan rumornya keluarga
ak beredar. Seperti mimpi kini ia memasukkan d
ukan di pintu membuat Ava
njing sebuah koper mas
mi di suruh kem
kalian rias wajah kumuh itu
u memperhatikan waja
jak dan melenggang
bahu Ava sebelum ia pergi menyusul Se
hanya ada tiga wanita. Akhirnya, Ava bisa be
!" Ucap salah satu wanita
nita itu. Ia memejamkan karena terlal
ukan di pipinya mem
a meringis sambil menggaru
apa mbak mau l
ol
eluarkan cermin yan
urutnya akan biasa saja wajahnya saat