Pengantin Kecil Sang Mafia
hun sedang menjalankan studinya di Universitas ternama yang ada di sana. Seorang gadis yang memiliki sen
an nya, Rose bahkan pergi tanpa mendapat petunjuk dari ibunya. Yuliana al-Farezi adalah Ibu Rose, dia adalah orang yang menentang kei
ngga malam tiba. Di tengah keadaan yang semakin tidak menguntungkan baginya, d
am untuk keluar sendirian?" Gumam Rose. Dia melihat jam yang melingkar
eman yang sedang mabuk, "Hei cantik, sendiri saja. Mau aku t
dak segan untuk melapo
g yang sedang mabuk berat, mereka justru memojo
lakukannya dengan lembut padamu." Seringai sa
an cara menendang kaki dan perut pemabuk hingga meringis kesakitan. Karena
ara lain untukku lepas dari mereka?' Hati Rose terus berbic
Rose hanya bisa berteri
ngal. Dengan sekuat tenaga Rose mencoba lepas dari mereka. Dia menggigit salah satu tangan yang
n aku!" Teriaknya kembali. Sebisa mu
il yang telah terparkir tidak jauh dari tempat Rose berada. Rose yang melihat ada
e. Dengan sekuat tenaga, dia pun berteriak. "Tolon
an!" geram sang preman. Dia pun me
l
anya panas dan perih, bekas tam
melawan!" An
ang mau menolongku di saat aku teng
tiba seorang pria yang tadi keluar dari bar bersama seorang wanita, menarik tangan Rose hing
ajar preman yang menguasai tempat ini!" Ujar
gadungan sepertimu mengaku sebagai penguasa tempat ini. Enyahlah
ustru membawa kelompok mereka untuk menyerang. "Kau pasti akan m
ang pria muda yang tengah mendekap Rose bersamaan. Namun sayang, di balik
do
r dari pistol. Dalam sekejap para preman terseb
t orang mati dengan tembakan peluru pun tidak bi
depan matanya. Melihat kejadian itu, Rose mendorong pria muda ya
diam mencerna apa
tidak tahu cara berterima kasih?" Tatap pria mu
erdiri dengan perasaan takut sekaligus kesal melih
as!" Ujar Rose dengan senyum dipaksakan. Dia berjalan
da tadi menyeringai. "Baru kali ini ada seorang gadi
mencekal tangannya hingga membuatnya terjatuh untuk kedua kalinya k
baru saya akan melepaskanmu." Perkataan pria muda tadi membuat Rose tersadar dan
l, rubah sepertimu memang seharusnya dijinakkan."
" Rose memberontak dengan me
ng yang melihat, terutama gadis yang sedang berada di depan bar. Seketika
sampai jatuh ke tangan pria
l, rubah sepertimu be
pintunya. Dia membanting Rose di kursi mobil bagian de
an suara keras. Nyali Rose pun menciut. Dia tidak
dan membawa mobil tersebut me
aya tertarik. Maka ka