icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Scenario Of Love

Bab 5 Rencana

Jumlah Kata:1395    |    Dirilis Pada: 04/11/2022

wujudnya. Di rumah kontrakan yang memiliki lima petak. Bulu mata lentik itu bergerak

dengan volume keras. Bahkan suara musik itu bercampur deng

bangun tidur. Ia sempat menoleh ke arah jendela yang tertu

cil di samping ranjang. Ia mengambi

03.0

n belum berkokok tetapi di sa

amar di samping. Pintunya terbuka, sempat mel

srek ...

angan kurus menyikat baju k

i samping aku keren. Dari

bok aku

bobok a

ndi terhenti, lagu yang liriknya diubah sesuka dia itu tak lagi di

- dimana ponsel itu diletakkan. Lalu

yang pagi-pagi sekali sudah membuat kebisingan itu

Bahkan dapat mengalahkan dinginnya angin pagi. Kedua tangannya bersidekap di dada. Tatapannya tajam seolah dapat menusuk lawan

takut tahu. Makanya volumen

ga. Lagian kalo takut ng

lo ini gak up to date banget deh jadi orang. Dua hari yang lalu kan warga RT sebelah ada yang berpulang, ya gue takutlah. Senga

g tidur tahu gak? Bukan hanya gue, ta

musiknya udah mati, seka

an yang lebih muda darinya itu. Ia me

a? Katanya mau

r .

r .

cewek cantik-cantik juga!" Akhi

l 09

daraan apapun. Yusan merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Televisi yang menyala ia acuhkan, tet

rdiri di depan pintu. Yusan menengok, tampa

bertambah." Perempuan itu mulai bercerita setelah selesai menyeruput minumannya. "Setelah gue ambil beberapa gue langsung k

nanggapinya dengan malas. "Terus uang itu untuk apa katanya?" tanya

ilang b

Fokusnya hanya tertuju pa

a ju

ngun. "Dalam rangka apa dia ngasih lo uang segitu? Buat lo lagi? Gue gak di

emudian ia mengedikkan kedua bahun

ilang ke Yusan mami juga kirim dia

salam buat lo k

?" Sera mengangguk

n memilih menghabiskan waktunya di kamar masing-masing. Di kamarnya Yusan sibuk memiringkan ponsel yang baru dibelinya satu

u saat tampilan ponselnya me

i kasurnya. Tenggorokan yang terasa kering

ada apapun, sepi melongpong. Hanya ada jejeran botol yang terisi air. Meski tujuan awalnya memang

minimarket. Karena biasanya pere

emasuki kamar. Diliriknya kamar Sera yang pintunya tak ditutup. Menampilkan celah sedikit. Rasa pena

dibelinya. Hal itu diyakini Yusan karena di ranjangny

endorong pintu. Membiark

i depan cermin, men

tnya apa?" tanya Yusan. Tangan

hu kapan aja

uang uang. Harta gak dibawa ke liang lahat!" bala

menyelimutinya. Ia rasa Lira begitu pilih kasih. Kenapa yang diberi transferan hanya

kamarnya. Begitu pintu tertutup rapa

*

dapat mencairkan suasana. Hal itu membuat benturan alat makan terdengar nyaring. Sambil makan mereka sibuk denga

as barunya yah," pinta Yus

juga gue akan p

ng berharga lo juga," pinta Yusan lagi. Hal itu membuat Se

cana kita hari ini," papar Yusan. Usai berbic

meja ia masukkan ke dalam tas. Segera ia berdiri, mel

tuk segera pergi ke kampus.

kir keras. Haruskah ia melakukan ha

pagi. Malam ini di gang sepi yang remang karena minimnya sebuah pencahayaan. Seseorang bertubu

aktekkan tentang hal apa yang harus para preman itu lakukan. Para preman yang s

t sini?" Setelah cukup lama mereka mendengar penjelasan seseoran

utaan uang. Menarik kan?" ujar seseorang itu yang tak jelas wajahnya kar

agia bercampur senang. Telinganya sangat sensitif jika mendengar

nya sangat menarik,"

anakan tugas tersebut?" tany

g serta berdiri tepat dikegelapan m

rang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka