Istri Bayaran CEO
i itu. Nenek, Chelsea kan juga mempunyai pilihannya
ini kenapa? Apa karena ingin menemui nenek?"
masuki musim panas di sana jadi mulai
Alexander memegangi kepalanya yang tidak pusing, ia merasa jika dir
njak angka tujuh puluh. Tapi jangan salah, wajahnya masih ta
di rumah, sekalian mengenal kel
k. Aku da
al bersama orang tuanya padahal sudah menika
men," ucap Leo dengan nada sedikit kesal karena neneknya itu sudah me
luarga, hanya mementingkan dirinya sendiri. Mentang-mentang penga
nya tapi Leo dan Chelsea masih dapat me
saling bertukar pandang melihat sikap Nyonya Alexander yang agak chi
ya. Terkadang bersikap sangat tegas, di lain
perhatiannya. Gadis itu berdiri dari kursinya, berganti posisi menjadi
saya akan sering be
al pada nenek." Nyonya Alexander menjeda kalimatnya, membuat Che
syaratan dari Nyonya Alexander. Begitupun dengan Le
il yang baru ia minum. Menatap sang nenek
der membalas dengan pertanyaan ketus. "Kenapa kau men
eneknya ini sudah marah mode on, karen
ah dua bulan lalu, jadi ... untuk masalah itu ... tidak perlu
hu maksudku untuk mem
buat Leo menghela napas, Leo tentu t
aitu, calon ahli waris harus mempunyai anak laki-laki sebagai pener
turunan, otomatis warisan tersebut
ai istrinya. Yaitu, untuk membantunya mendapatkan wari
g ia baca memang ada dalam kehidupan nyata,
awal mengajak Chelsea bergabung dengan tujuannya gagal, ia takut gad
bekerja sama denganmu, lalu kenapa kau hanya menganggap Chelsea
rumah? Chelsea tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini." Le
Dia istrimu dan dia
s hingga membuat semua pengunjung resto
restoran. Pria itu berdiri dengan rahang
k orang, Leo kembali duduk di k
Ia juga tidak tahu, sebenarnya masalah apa
a Alexander secara bergantian, seolah memi
h ada rapat yang harus aku hadiri," pamitnya tiba-tiba, mening
ndengar perintah dari Nyonya Ale
i, n
imat Nyonya Alexander t
lkan Nyonya Alexander sendirian di sana. Gadis itu berlari unt
a itu tampak gelisah. Menyugar rambut hitamnya ke belakang
berjalan menghampiri Leo. "M-maaf." Chelsea bersua
at m
g batas, Chelsea segera memasuki mob
e dalam mobil dan langsung menancap gas, m
nya, gadis itu hampir tersungkur ke depan jika saj
ya, merasa sedikit kesal atas ulah pria di
udi dengan kencang, bahkan dia kin
ang sabuk pengaman sebelum pria itu berh
saja?" Pertanyaan yang hanya ditanggapi deng
am suasana hati yang buruk seperti ini. Sebaiknya
ris
ea justru mengusik Leo yang
dengan pria di sampingnya. Entah mau diajak ke
ii
partemen pusat kota Toronto. Leo turun dari
ah kartu apartemen pada Chelsea. "Lantai tiga belas," s
ap
anya, mobil merah itu sudah melaju kencang meningga