icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bisik-Bisik Tetangga

Bab 8 8.Fitnah

Jumlah Kata:1122    |    Dirilis Pada: 21/11/2022

ang tamu merasa aneh dengan dirinya yang menemui Anita tadi. Ia mengusap per

k kecil itu membuat Hanu

k, minta Mbak Ani ambilkan baju ga

ucap Namira lagi membuat Hanum tersenyum

manggil Ani asisten rumah tangga mereka. Hanum menghela nafasnya menatap kepergian Namira lalu memijit pelipisnya yang terasa pusing. Ia bangkit menuju kamarnya berniat untuk beristirahat karena

an?" tanya Hanum me

ntuk istirahat." Hanum mengangguk p

edikit pusing mau istirahat sebentar.

mendekati kamarnya. Hanum masuk ke dalam kamar merebahkan tubuhnya yang terasa lelah. Ia melirik jam me

ibu terlihat ibunya masih istirahat di dalam kamarnya. Rendi mendekati kamarnya dan melihat Hanum juga tidur di kasurnya, Rendi kembali menutup kamar dan mencari Na

di. Rendi tersenyum dan mengangkat putrinya menggen

a?" tanya Rendi memb

kolah dengan Mbak, Ani." Rendi meli

a akhirnya kembali ke kamarnya menemui Hanum yang tampak masih berbaring di ranjang. Namira kembali melanjutkan tugas sekolahnya di temani Ani. Hanum yang baru saja terbangun seketika menoleh ke arah pi

" tanya Hanum membuat Re

a Rendi membuat Hanum

apa kamu tanya seperti itu

nita, tadi?" Hanum

apa?" tan

a, Anita?" Hanum mengerutkan dahinya bingung, ia tidak melakukan

n apapun pada Anita

amu tidak katakan saja terus terang, saat ini Anita sedang berbaring sakit karena kamu

aku sadar jika dia sedang mengandung, begitu juga aku, aku tidak mungk

nmu itu, apa maksud kalian berdua menyerang Anita seperti itu, aku tidak bi

n kamu percaya begitu saja ucapan Anita, aku juga sedang mengandung, bukan hanya, Anita, Mas!" ucap Hanum mulai kuat, ia merasa

ni untuk yang terakhir kalinya." ucap Rendi memperingatkan Hanum, Hanum mengepalkan tangannya kuat merasa sesak di hatinya. Mengapa Rendi lebih perduli

dengan nada bergetar. Rendi bertolak pinggang menatap Hanum dengan wajah marah, Hanya tahu jika Re

irnya. Hanum duduk di ranjang mengusap perut buncitnya

rang, aku mau istirahat." ucap Hanum dengan nada datar merasa s

anmu itu." Hanum menghela nafasnya kasar mendengar ucapan Rendi. Ia tidak menjawab ucapan

n jelas terdengar.

n aku, Hanum!" Hanum memejamkan matanya merasa pusing kare

au Namira mendengar pertengkaran kita, terlebih lagi, Ibu." jawab

ngguk memejamkan matanya merasa sesak seakan ia bersalah di sini. "Aku juga minta maaf jika menyakiti perasaan kamu, Hanum, aku han

di berpamitan. Hanum mengangguk

kandungan Hanum. Hanum meneteskan air matanya, suaminya sendiri menemuinya hanya untuk memperjelas apa yang ia lakukan terhadap madunya. Rendi terlalu banyak berubah, mungkin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka