Bisik-Bisik Tetangga
saat ini. Hanum memang tinggal bersama mertuanya yang sering sakit-sakitan. Meskipun begitu, Hanum menyayangi mertuanya seperti ibunya sendiri. Wanita tua itu juga begitu menyayangi Hanum dan menga
dekati kamar mertuanya. Dari dalam terlihat asisten rumah tang
tanya Hanum saat mendeka
tidak sabar Mbak, jadi dia ke kamar mandi sendiri dan jatuh." ucap Ani asisten rumah tangg
a Hanum sembari menatap m
n lengan dan kakinya,
il Rendi suaminya untuk memberi kabar tentang ibunya. Panggilan Hanum tidak terjawab, mungkin pria itu sedang sibuk dengan acara pernikahannya. Hanum menunduk menghela nafasny
num ketika panggi
dari ujung telepon membuat H
in bicara padanya, Anita."
mengeratkan pegangannya pada ponselnya mendengar ja
u harus bicara pada Mas
ahu ini hari pernikahan kami, Hanum."
Anita, ini soal Ibunya Mas Rendi." jawab Hanum kesal,
akal-akalan kamu saja."
ia?" tanya Hanum lagi, ia berdiri menatap i
t Hanum menjauhkan ponselnya tidak ingin mendengar.
embuat Hanum kembali mendekat
lo,
a?" tan
u bawa Ibu ke rumah sakit." ucap Hanum m
jaga Ibu?' tanya Rendi d
, aku tidak tahu jika ini akan terjadi pada Ibu, ka
esak di dada. Baru sehari berbagi suami rasanya sungguh menyiksa batinnya. Apalagi Anita seperti tidak mau mengalah padanya dan selalu berusaha untuk mendapat
wajah terkejut, ia tidak ingin ibu mertuan
num, apa Rendi tidak bisa pulang?" ta
a selesai, ia tidak bisa pulang cepat." jawab Hanum beralasan. Mertuadih-sedih seperti ini, ingat ada bayi di dalam kandun
rumah sakit ya?" ajak Hanum m
atuh sedikit." Hanum menepuk tang
tidak bisa menolak lagi, wanita tua itu mengangguk setuju dan Hanum mem
ang tidak membawa Namira, ia menitipkannya pada asistennya dan membawa sang mertua untuk di periksa. Rendi tiba di rumah sakit bersama Anita membuat Hanum
mereka berdua. Hanum sudah tahu mereka datang dari kejauhan,
anum berdiri menyamb
aan Ibu?" tanya
Ibu." jawab Hanum lalu kembali duduk tida
nya Rendi membuat Ha
keluar dari ruangannya membuat Rendi dan
eadaan Ibu saya?"
ka tidak segera di tolong. Tapi sejauh ini tidak perlu khawatir, tetap kontrol kesehatannya, dan jangan terlalu b
ngsung masuk tanpa menunggu Rendi lagi, ia merasa risih berada di hadapan dua orang itu. D
ya?" ucap Rendi membuat
a ingin melihat Ibu." ucap
jantung, aku tidak ingin dia terkejut mengetahui aku telah meni