Kebangkitan Darktian
kan semua yang dia lakukan, Bin menjadi tempramental. Agar tidak tanpa sengaja mengatakan hal-hal buruk, Bin memilih untuk pergi dari rumah sesegar mu
al bahwa dia meman
n ingin melaju kencang bersama kendaraan lainnya, dia masih tetap terlihat seperti siput yang merangkak sedikit demi sedikit di mata orang lain. Terlebih lagi saat ini Bin
ai dan melihat beberapa orang tertawa mengejek melempari mobilnya yang bergerak lambat d
rongs
mobil siput yang
n siput lebih
dak malu menggunakan
jam dan berat, maka tidak masalah sama sekali. Lagi pula di matanya, orang-orang itu merupakan orang bodoh yang mengatai ora
dengan mobilnya, orang-orang yang menganggur itu bersikap gila dan mengutuk mobilnya sebagai b
odoh," g
ti pemandangan kota yang sibuk 24 jam tanpa henti, namun kenyataannya dia b
muncul di layar informasi yang memberitahukannya bahwa en
nya kembali pulang ke rumah. Melihat waktu saat ini, kemungkinan besar orang tuan
epatan yang sama dan terus menerima perlakuan buruk
menurunkan kecepatannya. Dia tidak bisa memaksakan energi keluar atau mobilnya akan mogok di tengah jalan. Ini juga merupakan sal
a yang ekstrem, dia tiba-tiba menyipitkan matan
embali muncul. Namun semuanya bergetar menjadi lebih kuat, Bin mengusap
satu. Mata Bin segera melebar, berada di atas mobil apung membuatnya tidak menyadari getaran di tanah yang sedang terjadi. Dia s
gannya yang gemetar untuk mengaktifkan mode layar
ih kaku, teriakan dan jeritan dari orang-orang sekitarnya
nya. Dia orang yang lemah dari lahir, dan takut akan masalah. Setiap terjadi sesuatu yang tidak dapat diproses
pikir bahwa ini tidak nyata. Sebuah bangunan tidak dapat menahan dahsyatnya getaran dari akar bumi dan ja
bahkan dalam menghadapi kiamat bisa runtuh sep
i tubuhnya. Dia segera mengaktifkan mobil dalam mode terc
an mendengung di kepala Bin, jeritan orang lain dan suara reruntuhan bangunan
gat berbahaya. Bin mengendarai mobilnya dengan cepat sembari terus menghindari puing bangunan yang terjatuh ke arahnya. Detektor energi mo
h, namun kecepatan mobilnya kian menurun dan ter
ik rambutnya frustrasi melihat ke depan di m
n tidak dapat membedakan pandangannya apakah getaran tersebut disebabkan oleh pusing kepa
ti di tengah jalan, Bin tidak d
untuk membuka pintu ketika salah satu tangannya mencengkram dadanya dengan erat. Baru sa
menuju rumahnya. Terdengar benturan keras di belakangnya, Bin berhenti dan berbalik, melihat m
rus orang-orang yang berlarian menabraknya. Tak terhitung berulang kali dia t
g retak dan jatuh dengan keras ke tanah. Napas Bin menjadi lebih kacau, kepalanya terasa akan pecah terlebih lagi suara sekitarnya yang
hnya dingin seolah akan dibekukan oleh suhu udara,
reka runtuh dengan cepat tanpa memberi waktu orang lain untuk menghindar. Dengan mata kepalanya sendiri, Bin melihat
ng tampak akan meledak. Pupil matanya bergetari dengan cara pincang menuju rumahnya. Kepalanya mulai membayangkan kondisi rumah dan keadaan keluarganya. Seolah ota
erulang kali juga dia berusaha bangkit dan terus berlari ke rumahnya. Gempa dahsyat tak kunjung berhenti, tampak t
ah Utara, kabut tebal menyelimuti, bergerombol bagai badai yang siap menghancurkan sekitarnya. Tak perlu waktu lama untuk pohon dan tumbuhan di seki
nan roboh. Penampilan orisinal rumah yang dilihatnya beberapa jam yang lalu telah menjadi ilusi
uhan rumahnya dan mulai dengan gila-gilaan memindahkan puing bangunan yang
cul dari bawah reruntuhan. Bahkan tanpa melihat wajah dari pemilik tangan tersebut, Bin sudah
kan puing-puing dengan segenap kekuatann
g menekan tubuh ayahnya dengan usaha keras namun tidak dapat menggerakkannya. Tangannya telah tertusuk oleh
ahan dan hampir gila olehnya. Pandangannya berkelana di sekitar, ingin mencari sesuatu yang bisa membantunya
engan corak yang sama dengan kain tersebut. Mata Bin sukses menjadi mer
k mungkin meninggalkanku, kan?"
bisa segera sadar dan terbangun dari mimpi buruk ini. Dia berharap bahwa dia akan melihat wajah gembira adikn
entur di puing bangunan. Bin dapat merasakan aliran darah yang mengalir keluar dari kepalanya. Tubuhnya menjadi lemah tak dapat lagi d
git. Tepat di atas hutan perbatasan wilayah Utara, langit berwarna merah darah dengan aura suram dan mencekam. Pandangan Bin kabu
ik hitam yang berhamburan, hingga akh