icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Thief of Heart

Thief of Heart

Penulis: nura0484
icon

Bab 1 Pertemuan

Jumlah Kata:1162    |    Dirilis Pada: 19/10/2022

ah dijalaninya beberapa tahun semenjak mereka meninggal dan disamping itu Emma tidak memiliki saudara sama sekali. Diusianya yang tiga puluh ini cukup membuat Emma memiliki ba

nti

di depan kamar mandi bertelanjan

nggelengkan kepala “Melihat kamu begini

a “Jangan aneh – aneh, a

alin hubungan selama hampir sepuluh tahun dan tidak ada tanda–tanda akan menikah. Keluarga Richard tidak menyukai Emma dan membutuhkan perjuangan besar agar mereka bisa bersama samp

n nama berbeda dimana mereka bergerak di properti, tambang, pabrik makanan dan minuman, pabrik penghasil plastik, hotel, restoran dan banyak lagi. Emma bisa dikatakan beruntung masuk di perusahaan ini dan sangat penasaran bagaimana sosok dari pemilik in

ada wanita yang tampak tegas in

nya hanya orang – orang tertentu saja berada diruangan ini, dalam diam Emma masih mengikuti gerakan Li

pertama” Emma mengangguk pelan “Beliau adalah petinggi kedua setelah Pak Wijaya, tapi karena Pak

isebelah?”

a” Emma mengangguk pelan “Pak Devan ini asisten baru yang diminta semoga sesuai dengan h

saja dilakukannya dengan membayangi bentuk dari tubuh atasannya tersebut. Emma menghembuskan nafas pelan dan selanjutnya mendengarkan Lila menjelaskan mengenai pekerjaannya yang akan berhubungan dengan Devan,

ukan kunjungan kurang lebih seminggu dan kamu harus ik

kata – kata Lila “Bagaimana bisa sa

ce boy datang “Devan bukan orang yang ribet karena dia hanya kunjungan sebentar

iburan sama kerja?” Lila mengangguk pelan

tiket sudah dibay

s pelan karena hanya seorang diri berada di lantai ini. Lila mengatakan jika beberapa lantai hanya ditempati seorang diri termasuk mereka berdua, meski ada ruangan asi

an suara Devan yang sudah berada dihadapannya “Kamu pulang ke

ana?” Emma bertanya d

mu?” Emma menatap bingung “Kamu harus menyimpan nomer aku supaya nanti mudah komunikasi.” Emma memberikan po

ah, Emma menghubungi Lila untuk bertanya namun diminta untuk keatas agar lebih enak berbicara. Emma yang suda

” Emma tersenyum lalu menggelengkan kepala “Nggak perlu bawa apa-apa karena cukup memb

ngapain disana,

al mengikuti jadwal yang ada. Pak Devan juga meme

” Emma mengucapkan de

harus kembali meski dirinya nanti harus kembali bekerja untuk berangkat ke Kalimantan dan dirinya harus segera memberi kabar pada Richard saat ini juga.

on “kalau bukan pekerjaan nggak mungkin juga aku

kabar pada Richard apa yang harus dilakukannya, t

mma mengangguk pelan “Layani aku saat i

minta lagi?” tanya Emma

kamu sangat

capai klimaks dengan segera dikeluarkan juniornya yang membuat Emma sedikit bernafas lega, ditepuknya pelan bokong Emma dimana dari dalam miliknya dapat terlihat cairan Richard keluar hingga di kaki. Richard menggendong Emma kedalam kamar mandi untuk membersihkan dir

encint

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka