TURUN RANJANG (Ibu Pengganti)
a tempat tidur, lemari berukuran kecil dan sebuah kipas angin. Tasya menyalakan kipas angin tersebut. Tapi ternyata kipas angin itu rusak.
mandangi foto almarhum kakaknya yang masih ia setel sebagai walpapernya. "Mbak Indri ... aku belu
Tapi Zidan seolah tidak punya pilihan lain. Ia tidak bisa hidup berdua dengan Ayra saja, Ayra butuh sosok wanita yang bisa ia panggil ib
pun terbangun. Bayi itu memang punya kebiasaan
ya, Sayang? Sebentar ya Papi bikinin susu
inya itu. Tapi Ayra terus menangis. Bahkan Ay
nangis lagi sih?" ujar Tasya
jadi istrinya, sehingga ia tidak berdosa lagi melihat kulit mulus gadis itu. "Hmm, ini, Ayra tadi kebangun, trus nan
engambil alih Ayra dari gendongan Zi
tapi nggak mau. Mungkin sudah terbi
p Tasya, seolah meminta ASI dari wan
hanya Tasya, Zidan juga kaget saat Ayra menarik-narik tan
dari botol ya!" bujuk Tasya. Tapi Ayra menolak botol itu, ia lebih tetap menarik dada Tasya. "Ma
a, kayaknya saya pu
desak
in ke dalam baju kamu, trus nanti d
Mas! Aku nggak mau!"
adaan yang ia hadapi sekarang, ia masih sayang sekaligus iba dengan keponakannya itu. "Mas ini gimana Ayra-nya
h. Kalau pakai ide sa
bayi itu sudah mulai membiru karena kelamaan menangis. "Ya
gambil salah satu daster Indri di dalam lemari kemudian melubangi bagian dada
ar, Zidan menahannya. "Sya, di kamar saya saja, soalnya di kamar yang i
a! Awas aja kalau sampai ngintip!" kecam Tasya. Kemudian
daster yang telah dilubangi tersebut. "Gini amat cosplay jadi ibu-ibu," gumamnya seorang diri. "Ayo, Ayra
kenapa Tasya merasa terharu, seolah-olah ia benar-benar merasakan sensasi memberikan ASI pada seorang bayi. Mata Tasya berkaca-kaca saat ia t
ai minum susu? Meskipun sudah diperingatkan Tasya untuk tidak boleh mengintip, ternyata Zidan tidak bisa menahan diri. Ia ingin memastikan bagaimana posisi tidur Tasya dan Ayra, karena
i," gumamnya. Pandangan Zidan pun beralih pada bagian dada Tasya yang masih ada botol susunya. "Tasya pasti nggak akan n
pun ia adalah seorang laki-laki normal dan Tasya seorang perempuan yang sudah dewasa, apalagi status Tasya sekarang sudah menjadi istrinya. Tentu
a. Gadis itu tampak menggeliat saat merasakan sentuhan Zidan. Bergegas Zidan mengeluarkan tangannya dari balik daster itu sam
a yang ia sentuh tadi. Zidan jadi penasaran, ingin melihatnya, bahkan ingin menyentuhnya lagi. "Astag