Gengsi Mengaku Cinta TUAN PRESDIR
bawa kedua kaki Rachel menapak di lantai menara ini. Nafasnya me
, terheran melihat Keith. Dia
kaget, dan nyaris mencelakaimu." Dia meminta maaf membu
deru, berusaha memulihkan kesadarannya yang terpecah akib
ata apa pun lagi, seolah tahu kesadara
alagi dia sangat wangi.' terendus olehnya harum tubuh Rachel yang berbaur harum deodorant dan colonge. Keith merasa hatinya berdebar penuh lagu cinta romantis.
ia menjauh dari Keith, hendak meninggalkan Keith, tapi cepat tangan Keith menangk
sedang bergalau?' terus diamati Keith, 'Apakah dia salah satu Direksi di sini?'
ku Keith." Diperkenalkan namanya, "Kamu
dengan heran, dari ma
g berisi peralatan kebersihan yang kamu taruh di sisimu." Dijelaskan kronologi awal mengapa dia tahu nama Rachel, "Aku mengenali ember i
EN
mang ada membawa ember berisi peralatan kebersi
th merasa Rachel i
nggukan kepala, wa
, merasa Keith mengoreksi dirinya, "Maaf juga, saya membua
hidung mancung Rachel, sebab dipandangannya saat ini R
, "Aku tahu kamu tidak sengaja berbuat
kembali ke divisi cleaning service. Saya masih ada pekerjaan." Dia seg
menangga
IN
segera mengeluarkan ponsel dari saku celan
chel menyap
ara Pak Sukro dari p
esuatu sama Kakek?" dia feeling terjadi sesuatu yang buruk atas Muri
enyimak pembicaraan itu,
u malam ini juga harus operasi pemasangan ring di jan
EN
huyung men
ambil ponsel dari tangan Rachel, bicara sama si penelpon Rachel, "
n kenapa disapa pria. Tapi buk
di kantor tempatnya bekerja." Diperkenalkan dirinya sebagai teman Rac
ro paham, "Maaf, man
pa sama Kakeknya Rachel saat ini?" Ke
l alih pembicaraan ini. "Begini Pak Keith, Pak Muria kakeknya Rachel, kondisi jantung
R
ni, melirik ke Rachel, baru
Kei
a masalah de
am nanti. Lalu juga biaya operasi belum ada sampai saat ini. Saya bar
enghela
i untuk mewakili Rachel menyetujui dokter melakukan operasi atas Muria malam ini. "Saya segera telpon bapak k
f, saya mohon bapak menguatkan Rachel. J
lahan membawa Rachel duduk di batu tempat Rachel tadi duduk. Diarahkan pandangan Rachel ke dia, "Rachel!" dipanggilnya Rachel,
dari shocknya,
embali mencoba berkomunikasi denga
l menganggu
buskan nafas,
ya melemas mendengar kabar dari Pak Sukro. Keith cepat berdiri, me
anku." Keith bertambah cema
ninggalkan Keith, "Boleh saya minta kembali ponsel saya?" tanyanya menunjuk tangan lain Keith yang memegang ponselnya. Dia me
ah sakit?" tanya Keith m
achel tidak memberi ja
egera mengeluarkan Pons
ack, saat panggilan te
idak berani menemui anda untuk membawakan kemilan dan mi
G-TU
mu ketularan Veron lagi ini. Belu
n mu
karang juga!" Keith langsung bicar
uda mau
umah
+
l Company ini. Dia memutuskan mencoba meminjam dana dari Robert. Kenapa ke Robert? Sebab dia ing
gajinya setiap bulan untuk mengembalikan pinjamannya. Tapi dia harus mencoba, sebab Muria butuh malam ini di opera
luar ruangannya. Dia mengalihkan pandangan kel
ch
, memasang senyum, dan pelan
K-
um geli melihat ulah Rachel yang menge
diri di hadapan meja ker
duk, Acha." ditunjuk
segan untuk duduk, sebab meski Robert baik ke dia, tapi Robert a
, lalu berdiri, perla
"Bicaralah." Dia minta Rachel bicara, se
an nafas, la
aya boleh memohon
ri memarahimu?" dia berpikir Sundari memarahi Rachel. "Atau ada rekanmu yang tidak baik ber
elengkan pel
al
anfal, sekarang d
EN
ntak kaget m
l, Cha? Apa Anto s
jawaban, "Anto sudah diberitahu,
EN
et lagi, "Anto memut
ngangguka
amu menemui saya untuk minta
EN
ini, dipandangi Robert d
nto sering membantumu untuk pembiayaan pengobatan jantung kakekmu itu. Bahkan terakhir Anto
ku sampai ke telinga pak Robert klien di tempat kerjamu!' dia merasa kesal sebab Anto mengatakan persoal
t tersenyum melihat Rachel k
menghel
a untuk menolong Kakekmu yang anfal
arus operasi pemas
EN
rsentak k
biaya un
uluh jut
rmaksud memi
gaji sekian persen untuk menyicil
la nafas, dia
tik sejak kerja di Carter Oil Company, meski hanya jadi Office Girl
a risih diam
ak
bersedia meminjamkannya, tapi kam
Pak? Sy
di Hotel saat jam
EN
mendengar ini, di
rsam