Pembalasan Antagonis
wa yang berada di luar dan hampir memenuhi lapangan basket yang memang paling d
ukup terkenal meski beberapa tahun ini menghilang tanpa kabar. Hanya anggota inti Black Lion yang mengetahui
di tangan masing-masing. Dia berusaha tidak ambil pusing, melajukan motornya, dan mencari tempat kosong. Baru saja Ellanor
er keributan, beberapa motor mendekat dan terparkir di sampingnya. Alisnya
iakan para siswi di sekitar lapangan. Ellanor berdecih dengan keheb
ton, Nathan
ali adalah pria yang sama yang bertemu dengannya di supermarket. Dia tidak m
a. Sampai Ellanor lebih dulu memutuskan tatapan. Dia mendengus keras yang berhasil menarik perhatian ketiga pria lainnya. Dengan kasar, dia segera turun dari
g bahkan tidak perlu repot-repot menyapanya. Padahal Calton sengaja memarkirkan motornya tepat di samping motor sang adik. Namun rupany
ngkah Drake. Dia memang berada tepat di samping Dra
ab, Drake malah menunjuk kepe
kup terkejut dengan pertanyaan Drake. Apalagi m
kembar," jelas Na
i kembar yang diabaikan keluarganya. Meski Drake tidak cukup menyimak dengan benar malam itu. Sekaran
menatapnya dengan
" katanya seolah enggan memperpanjang to
ka memiliki kekuasaan. Apalagi Drake adalah anak tunggal dari pebisnis sukses yang menempati jajaran pertama di negera t
dalam jajaran most wanted sekolah. Keempatnya sama-sama tampan dan mempesona. Banyak siswi
gku belakang. Suara yang terlalu keras membuat ketenangannya terganggu. Ellanor berdecak. Dia menatap tajam pada lima siswi
ng cukup nyolot. Meski sudah disenggol teman lainnya, dia tetap memb
Dia sedang tidak dalam suasana h
ainnya. Jelas mereka masih mengingat bagaimana bringasnya Ellanor saa
menyukai suasana ramai, dia beranjak dari bangku
u nanti," katanya dan tanpa menun
han tingkah Ellanor. Perempuan yang dulunya selalu mengurung diri di kelas, kali ini malah terlihat palin
dak mungkin ke rooftop. Jalan ke sana masih melalui kelas-kelas yang sedang belajar
ku taman yang kosong. Dia langsung merebahkan diri di bangku panjang. Kedua tangannya berada di belakang kep
semilir angin yang mengundang kantuk. Sudah lama dia tidak merasakan hal ini. Akhir-akhir ini dia ter
keberadaan seseorang. Ellanor berpura-pura menutup kelopak matanya, m
menatap geli pada perempuan yang jelas sedang berpura-pura tidur. Drake semakin
lagi," bisiknya tepat di s
udahi kepura-puraannya dan menatap tajam pe
e Ben
a ada penganggu seperti ini. Dengan enggan, dia segera beranjak. Menatap Drake sekilas dan berniat meninggalkannya ta
yang menatap ke arahnya, tidak, tepatnya ke arah tangannya. Perempuan itu merampas kotak susuny