PIERRE: Cinta Terlarang
ngan kebencian. Hubungan kami dirusak oleh Ia sendiri, Algha. Lelaki yang kucinta memutuskanku seminggu yang lalu tepat sehari sebelum Ia pergi ke New York.
g marah ketika aku mengungkapkan ketidakteri
elas tahun rusak hanya dalam hitungan jam. Aku tidak bisa mendefinisikan bagaimana sakit yang kurasakan. Aku hanya men
mpuan lain di hubungan kita?" seminggu yang lalu aku ber
i Ia juga bagian lain dari hidupku. Kau tidak perlu mengurusnya. Anggapla
Kau anggap tidak masalah, aku yang akan mundur. Aku tidak bisa meliha
isha. Kau perlu mendengarkan ala
untuk perselingkuhan," kupikir tidak penti
erangkat ke New York malam ini. Aku berjanji, tahun depan kita bicara lagi dan urusan kit
ngan kenyataan ini, aku syok dengan apa yang Algha putuskan. Kami berpisah hanya dalam hitungan jam, saat aku menyusul ke r
h Ia sudah la
ong mengapa Kau tidak ikut mengantarnya
ku dengan diam-diam memacari orang lain. Tetapi sifat keras kepalaku membuat diriku nekat mengayuh sepeda k
hingga detik ini. Berat sekali rasanya untuk sekadar berkunjung ke rumahnya menemui kedua orangtuanya. Apakah
a takdir ini karena Ia sudah menjadi teman baikku sejak ingatanku mulai tumbuh. Mungkin waktu itu aku
n kedua orangtuaku juga mempengaruhiku agar aku bergantung kepadanya. Ia memudarkan terjalnya takdir hidupku
uatku terpesona. Ia selalu datang ke rumahku setelah kami pulang sekolah sampai menjelang senja. Selain Algha, tak ada orang lain di rumahku. Aku hidup seorang diri di rumah. Pe
ki halaman rumahku. Aku berharap keajaiban datang, semoga saja itu adalah mobil tumpangan yang mengantarkan Algha ke r
ng turun dari mobil berlari merangkulku. Aku senang bertemu lagi dengannya me
n," bi
anya Evyta kepadaku semba
ajah biasa saja meski siapapun tahu pasti ad
mengkhawatirkan diriku. Aku menjalani hidup dengan energik. Tetapi hari ini ketika
ita dengan kami, siapa tahu suasa
yang lalu. Seharusnya hari ini kami bersenang-senang karena
saja kalian datang. Apakah hanya kita berempa
tang. Di mana Algha? Bukankah biasanya Ia selalu di rumahmu jika li
r. Sebenarnya aku sangat keberatan, tetapi bukankah Ia berhak untuk menjalani hid
sekali Ia,
arganya yang serba kekurangan mengharuskan Ia melupakan cita-cita tersebut. Ia cukup menggantungkan cita-citanya untu
on mengingatkan kami semba
ri berlari menuju ruang tengah dan lantai dua untuk me
i lain aku juga ingin menghibur diriku sendiri dan melupakan Algha. Jika A
u tidak membaca pes
*