AYAH, AKU RINDU
penuh heran pada kami berdua. Namun, a
siap?" tanya B
ap tinggal berangk
tu yang cukup lama sekali. Seperti orang sedang sibuk danda
u sama lain seraya menatap ke arah Bu
junya. Eh, tak tahunya bajunya nyelip di
ari dulu, ya, buat atur pakaian kalian ke lemari masing-
salah angkat pas habis lipat
ngan diulang lagi, ya,"
ar kami berdua s
lu diperbincangkan. Ayo
sekali diisi dengan candaan. Aku dan Rafa sangat bahagia.
nja apa?" tanyaku di
k. Kalian m
ja kita l
kalau
alu tadi siang masih menghampiri. Malu jika Mbak kasir
sendiri mau belanja apa
Bun. Aku tunggu di luar
belanjaan Bunda siapa?" Bunda menatapk
rtemu dengan Mbak kasir yang melayaniku tadi siang. Rafa hanya bisa m
unggu dul
nap
sempat membeli roti dan minuman
a?" tanya Bu
nunggu uang kembalian. Eh, tak tahun
. Kamu kebiasa
rahku yang hanya bisa memasang wajah cemberut. Sedangkan Rafa yang masih ada di samping, ses
masuk, tapi jalannya d
amu yang pe
ian muka tertutup masker. Buat sekedar jaga-jaga saja bila n
ante Raya yang aku ingat beliau orangnya selalu memojokkan bunda. Bukan
ante Raya dengan m
g sering julid ke kita," ucap Rafa de
. Biarkan saja orang seperti itu
dia malah justru memberi senyum manis pada mereka yang menyakitinya. Mungkin, bagi Bunda meladeni orang seperti itu akan me
kabar?" tany
a langsung menjulid. Namun, kali ini yang ada Tante Raya just
dengan wajah datar sembari fo
ernyata sudah besar-besar,
ak saya," jawab
ni, tapi masih saja belum mempunyai Ayah. Kamu k
e
an tersinggung pasti ada dalam dirinya saat mendengar kata-kata itu. Kami pun juga begitu. Ingin rasanya mencabik-cabik mulut ya
u masih 16 tahun dan adikku 15 tahun. Bisa dibayangkan, bukan? Seandainya saja, Bunda tidak sibuk merawat kami sampai sebesar ini. Pasti su
ah, kok. Tenang saja, nanti kalau sa
nya. Aku melihat raut wajah kecewa pada Tante Raya. Mungkin saja, beliau
sudah mulai memerah. Namun, Bunda menoleh ke arah kami dengan m
, Helen." Tante Raya pun berl
dalam diam. Setelah itu, kami langsung melanjutkan tuju
nikah lagi?" tanya R
ya kenap
. Rafa cuma ta
rkata, "Jangan dipikirin! Tadi itu Bunda cum
Bunda? Aku kira
klah,
h kandung lebih baik daripada Ayah tiri. Aku takut saja kalau nanti mempunyai Ayah tiri. Takut, bila nanti
ang-senang sekejap lalu pergi lagi. Jika harus memilih, maka aku lebih memilih untuk tidak memiliki Ayah yang lain dari beliau